Soal Yerusalem, Duta Besar AS Kirim Surat Peringatan untuk PBB, Begini Isinya
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Nikki Haley kirim surat peringatan kepada anggota Majelis Umum PBB.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Nikki Haley kirim surat ancaman kepada anggota Majelis Umum PBB.
DIlansir Aljazeera pada Rabu (20/12/2017), hal tersebut dilakukan jelang pemungutan suara mengenai resolusi Yerusalem, terkait keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam surat tersebut, yang diperoleh oleh Haaretz, Haley menulis bahwa Presiden AS Donald Trump akan menonton voting yang dilakukan pada hari kamis.
"Presiden Trump akan menonton (voting kamis) hati-hati, beliau meminta saya melaporkan kembali padanya siapa yang telah memilih untuk melawan kita," tulisya.
Peringatan tersebut muncul setelah AS kalah jumlah 14 banding 1 karena memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Senin, mereka melawan keputusan Trump tentang Yerusalem.
Trump mengumumkan pada 6 Desember bahwa AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memulai proses perpindahan kedutaannya ke kota tersebut, yang melanggar kebijakan AS selama puluhan tahun.
Langkah tersebut menyebabkan gelombang protes global, dengan puluhan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir untuk mencela keputusannya.
Baca: Kamar Apartemen di Sunter Jakarta Jadi Pabrik Narkoba, Pelaku Lakukan Hal Ini untuk Kelabui Petugas
Marah karena resolusi Dewan Keamanan menentang Donald Trump, Haley pada hari Selasa mengatakan bahwa ini adalah "sebuah penghinaan" yang "tidak akan dilupakan".
Surat Haley kepada anggota Majelis Umum menggemakan tweetnya di mana dia mengatakan bahwa AS "akan mengambil nama" saat pemungutan suara pada hari Kamis.
"Seperti yang Anda tahu, Majelis Umum sedang mempertimbangkan sebuah resolusi tentang keputusan Presiden Trump yang baru-baru ini mengenai Yerusalem.
Sewaktu Anda mempertimbangkan pemungutan suara Anda, saya mendorong Anda untuk mengetahui presiden dan AS mengambil suara ini secara pribadi," kata Haley dalam surat tersebut.
Dua puluh dua tahun yang lalu, Kongres AS menyatakan bahwa Yerusalem harus diakui sebagai ibu kota Israel, dan bahwa kedutaan AS harus dipindahkan ke Yerusalem. Presiden Trump menegaskan bahwa deklarasi tersebut dengan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca ini: BNN: 12 Rusun di Jakarta Jadi Tempat Peredaran Narkoba, Sandiaga Uno Ancam Begini
Namun, pengumuman Presiden tersebut tidak mempengaruhi negosiasi status akhir dengan cara apapun, termasuk batas-batas spesifik kedaulatan Israel di Yerusalem.