Polisi Sebut Ponsel Penerobos Istana Penuh Ancaman Mengerikan untuk Orang-orang Ini
Hasil dari penelusuran digital, ditemukan beberapa ujaran kebencian pada ponsel tersebut, ada juga ancaman terhadap beberapa tokoh besar Indonesia.
Editor: Lailatun Niqmah
Paspampres yang sigap kemudian meringkus pemuda tersebut tanpa perlawanan.
Selanjutnya, petugas Polsek Gambir segera menjemput dan membawanya ke Mapolsek Gambir untuk menjalani pemeriksaan.
"Iya betul, yang nangkap duluan Paspampres tadi, langsung diinterogasi, sudah ditangani intel polsek, (informasi sementara) gangguan jiwa," jelasnya kepada wartawan, Selasa (19/12/2017).
Sementara itu, Kapolsek Metro Gambir, AKBP Ida Ketut mengaku belum dapat membeberkan hasil pemeriksaan.
Hal tersebut lantaran, selain sulit diajak berkomunikasi, pihaknya masih mendalami motif penerobosan tersebut.
Baca ini: Fadli Zon Bikin Puisi Sindiran untuk Donald Trump Terkait Palestina, Netizen: Waduh
"Itu namanya publikasi, nanti aja kita tunggu, nanti aja," singkatnya ketika dihubungi pada Selasa (19/12/2017).
Sepanjang tahun ini tercatat, ada sebanyak tiga kali penerobosan lingkungan Kepresidenan sepanjang 2017.
Penerobosan pertama dilakukan seorang pria bernama Basulfi Tarsiwan (39), warga Gang Anggrek IV Nomor 13 RT 02/06 Margasari, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, 13 November 2017.
Pria yang dikenal sebagai sosok pendiam itu diringkus anggota Paspampres setelah berlari menerobos gerbang penjagaan seraya berteriak ISIS.
Kejadian selanjutnya dilakukan oleh seorang pria bernama Brokington Sianturi (33), warga Cengkareng, Jakarta Barat, pada 28 Agustus 2017.
Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Sebesar 4,8 Persen hingga Oktober, Digunakan untuk Hal Ini
Berbeda dengan Basulfi Tarsiwan, Sianturi diamankan anggota Paspampres sesaat memasuki gerbang Pos Penjagaan Barat Daya Istana Negara lantaran tanpa busana.
Berdasarkan pemeriksaan, perilaku menyimpang yang dilakukan Sianturi diketahui berawal dari depresi lantaran ditinggal sang istri.
Kedatangan Sianturi ke Istana Negara pun hendak menemui Presiden Joko Widodo untuk mencarikan jodoh dan meminta kawin.
Terakhir adalah kasus Ivon Rekso ini. (*)
Baca juga: Pasangan Ini Lakukan Prewedding Saat Gunung Agung Erupsi, Petugas BNPB: Status Cinta Level Awas