Mengaku Telah Buat Alat Pemecah Belah Masyarakat, Mantan Bos Facebook Ajak Rehat dari Medsos
Chamath Palihapitiya tak segan mengatakan bahwa para pengusaha dan investor teknologi hanyalah menjual omong kosong.
Editor: Dian Naren
"Mereka mendirikan platform internet, memiliki arus transaksi yang baik dan modal besar, lalu ada banyak sekali perubahan teknologi yang hebat. Seiring waktu mereka akan masuk di jejeran 20 pengusaha sukses dan seakan-akan terlihat seperti seorang jenius," ia memungkasi.
Sedangkan menurut Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan generasi milenial kini dapat memanfaatkan media sosial secara positif.
Salah satunya yakni dengan mencurahkan pemikirannya melalui media sosial.
"Perlu adanya ruang terbuka yang bisa menampung beragam kritik di media sosial, agar segala pemikiran dan pendapat tidak menguap," kata Fahri dalam diskusi Asumsilive di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , Kamis (14/12/2017).
BACA JUGA Ternyata Minum Air Kelapa Banyak Manfaatnya Lho, Bisa Turunkan Berat Badan hingga Cegah Diabetes
Fahri mengatakan, Media sosial dalam iklim demokrasi seperti di Indonesia dapat meletupkan inisitif manusia.
Sehingga media sosial dapat menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan gagasan untuk membangun negara.
"Dari pada saling memaki, saling mem-bully, saling menyindir di sosial media, tidak jelas, tak ketemu," ujarnya
Sementara pegiat media sosial, Iman Sjafei menilai tidak hanya melalui media sosial, anak muda perlu dipertemukan dengan politisi dalam ruang dialog.
Sehingga, akan menambah wawasan generasi muda serta menjebatani pemikiran dengan para generasi milenial yang selalu dipandang berbeda.
"Kami ingin para netizen muda yang notabene selalu distigma sebagai generasi millenials yang hanya bisa komentar di sosial media doang, agar biasa membangun dialog serta bersilaturahmi," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/facebook_20171215_200044.jpg)