Kecelakaan Bukan Tontonan dan Jangan Langsung Beri Minum Korban, Bisa Bahaya
Jusri Pulubuhu mengatakan, semestinya masyarakat lebih sadar akan kondisi sekitar, jika ingin membantu korban, lakukanlah hal yang benar.
Editor: Lailatun Niqmah
Baca juga: Korban Difteri Terus Bertambah, Bocah Asal Kendal Jawa Tengah Meninggal, Sempat Dikira Amandel
Alasannya, agar korban merasa lebih tenang.
Namun sebenarnya, tindakan tersebut cukup berbahaya.
Sebab, bisa menyebabkan korban justru tersedak air minum yang disuguhkan.
Perlu diketahui bahwa detak jantung seseorang yang mengalami kecelakaan akan meningkat drastis dan tidak beraturan usai mengalami kecelakaan.
Sebab, korban merasa terkejut atas kejadian mendadak yang menimpanya tersebut.
Baca ini: Ternyata Kamu Bisa Dilacak Melalui Smartphonemu Bahkan Saat GPS Mati, Begini Cara Mencegahnya
Oleh karena itu, memasukan apa pun melalui mulut yang merupakan bagian dari saluran pernafasan justru berpotensi membahayakan korban.
"Bisa tersedak karena saluran pernafasannya tertutup," kata Jusri.
Selain itu, lanjut Jusri, mungkin korban mengalami luka pada tubuh bagian dalam.
Misalnya, cedera terjadi pada area perut.
Pemberian air minum justru berpotensi memperburuk keadaan korban.
Menurut Jusri, jika tidak memahami teknik pertolongan pertama pada korban kecelakaan, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah segera menghubungi pihak terkait, seperti polisi atau pihak rumah sakit terdekat.
Baca: Di Cipinang Jakarta: Harga Beras Naik Melampaui HET, Kualitas Turun, Ternyata Ini Penyebabnya
Sehingga korban bisa segera mendapatkan penanganan yang benar.
Jusri mengatakan, data statistik menyebutkan bahwa angka statistik menunjukkan, banyak kesalahan prosedur pertolongan pertama yang dilakukan terhadap korban.
Sehingga, kondisi korban justru semakin buruk setelah ditolong. Bahkan, beberapa diantanya berujung pada kematian.
"Sebaiknya jangan melakukan apa-apa kalau enggak tahu teknik memberikan pertolongan pertama. Kalau sudah terdidik atau pernah mengikuti pelatihan, enggak apa-apa ikut menolong korban," ungkap Jusri. (*)