Breaking News:

Mimpi Didatangi oleh Orang yang Dibunuhnya, Pelaku Pencurian di Palembang Begini Nasibnya Kini

Selama dalam pencarian pihak kepolisian tersangka mengaku sempat merasa was-was dan takut. Sebab, tersangka merasa didatangi oleh korban melalui mimpi

Editor: Dian Naren

TRIBUNWOW.COM - Dilansir dari Tribunnews, ketika Anna yang baru pulang kerja sebagai Kepsek SDN 52 Palembang melintasi rumah Amri, Anna terkejut, ada dua orang yang mengintip dengan cara memanjat pagar rumah, Jumat (8/12/2017).

"Ada dua orang yang usianya masih remaja, dari penampilannya seperti anak punk. Lalu saya teriaki, hei mengapa kalian itu manjat rumah. Lalu salah satu dari mereka bilang ada mayat bu di halaman rumah. Setelah saya lihat memang ada mayat, tapi dua anak punk itu langsung lari," ujar Anna.

Melihat ada sesosok mayat di halaman rumah Amri, Anna pun meminta bantuan warga dan memanggil kakaknya sebagai besan pemilik rumah.

"Saya lihat betul anak punk itu. Rambutnya kuning dan tangannya ada gores-gores. Mereka itu ada empat orang, dua orangnya lagi sedang duduk di warung depan rumah," ujar Anna.

Ditanyai apakah empat anak punk itu sempat memasuki halaman rumah, Anna tidak begitu mengetahuinya. Namun dilihatnya dua orang sedang mengintip dan memanjat pagar.

"Kalau memang mereka itu tidak ada kaitannya dengan kejadian ini, mengapa mereka lari. Saya tidak menuduh, hanya saja mengapa mereka lari setelah mengintip dari pagar yang saya pergoki," ujar Anna.

  POPULER  Begini Cara Fadli Zon Pantau Aktivitas Sosial dan Politik di Medsos, Canggih!

Sementara menurut Adi Wijaya, security yang menjaga sebuah kantor yang posisinya tepat diseberangan atau di depan lokasi kejadian.

Memang dilihat ada dua orang anak punk, namun tidak melihat ada hal-hal yang mencurigakan.

"Anak punk itu sempat mendatangi saya, katanya pak ada mayat di dalam rumah. Tapi saya tidak begitu menanggapinya, saya kira anak punk itu cuma main-main saja. Tapi tak lama kemudian, ada ibu-ibu yang berteriak ada mayat. Selama saya jaga, saya tidak begitu melihat ada yang mencurigakan," jelas Adi.

Setelah sebelumnya mencurigai anak punk tersebut namun mereka tidak terbukti, pihak kepolisian akhirnya dapat meringkus tersangka.

Tersangka merupakan Deri Lapiye (29).

Ia buron setelah membunuh Abdul Azis (24) penjaga rumah mewah di Sekojo yang ditemukan tewas di halaman rumah milik Amri di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1121 RT 13 RW 07 Kelurahan 2 Ilir Kecamatan IT II kota Palembang.

Deri yang sehari-hari mengaku bekerja sebagai kenek tronton sudah memantau rumah tersebut dari siang hari, hingga malam harinya.

Waktu akan mengeksekusi rumah tersebut, tersangka berjalan dari bekas bioskop Gembira menuju TKP.

Sesampainya disana, korban sempat memantau sekeliling rumah terlebih dahulu. Merasa aman tersangka masuk dengan memanjat pagar rumah setinggi dua meter tersebut.

Korban langsung membobol dan masuk ke dalam rumah melalui jendela samping yang berada di dekat pohon kelapa. Setelah mengubek rumah tersebut ia tidak mendapatkan apa-apa.

Mengetahui usahanya sia-sia korban berusaha kembali keluar melalui jendela. Ketika tersangka mau keluar dari rumah tersebut, korban datang dan mencari suara ribut yang terdengar dari samping.

  BACA   Tak hanya Manusia, Merpati Pengedar Narkoba Turut Ditangkap

Tersangka yang kaget dan cemas sempat terlibat percakapan. “Siapo kau” ujar Deri yang menirukan korban. Deri yang terpojok sempat mengaku sebagai penjaga rumah tersebut.

Melihat situasi yang tidak menguntungkan, tersangka berusaha membekap korban dari belakang dengan menggenggam erat leher korban dengan tangannya.

Menurut Deri, korban sempat teriak sebanyak dua kali sambil berteriak “maling-maling sebanyak dua kali”. Hingga akhirnya korban lemas dan tidak sadarkan diri.

Untuk memastikan korbannya tewas, tersangka mencekiknya menggunakan ikat pinggang.

Tersangka yang pernah ditangkap di Lais Musi Banyuasin karena mencuri buah sawit pada tahun 2015 tersebut kabur membawa Uang pecahan Rp 100 ribu dan motor matic punya korban.

Dari pengakuan tersangka Deri, setelah ia membunuh korban ia pulang kerumah dan menjual motornya seharga Rp 2 Juta melalui temannya bernama Evran.

Dari hasil menjual motor tersebut Evran mendapat Rp 500 ribu dan Deri mendapat Rp. 1,5 Juta. Sejauh ini kepolisian masih mencari Evran.

Lanjutnya uang hasil menjual motor korban tersebut di gunakan untuk keperluan sehari-hari.

Selama berada dalam pencarian pihak kepolisian tersangka mengaku sempat merasa was-was dan takut. Sebab, tersangka merasa didatangi oleh korban melalui mimpi.

Lebih lanjut tersangka yang mengontrak di Sekojo tersebut mengaku was-was, “Ado dua hari setelah kejadian, korban selalu muncul di mimpi aku” ujarnya.

Ketika ditanya apakah tersangka mengenal korbannya, Deri mengaku tidak mengenal siapa korbanya. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalembangTribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved