Breaking News:

Elektabilitas Tinggi, Tapi Nasib Jokowi Diprediksi Akan Sama dengan Ahok, Ini Penjelasannya!

Politisi ini sebut nasib Jokowi di Pilpres 2019 tak jauh beda dengan nasin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Editor: Fachri Sakti Nugroho
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

Casing HP Presiden Jokowi Saat Selfie Ngopi Bareng Menteri Tuai Sorotan, Netizen Jadi Ingin Punya!

Presiden Jokowi (kiri) Prabowo Subianto (kanan)
Presiden Jokowi (kiri) Prabowo Subianto (kanan) (Tribun Manado)

Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, mayoritas publik, 61,7 persen, menginginkan Joko Widodo kembali menjadi Presiden untuk periode 2019-2024.

Sedangkan jumlah yang tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi pesiden sebanyak 23,6 persen.

Sisanya, 14,7 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Berdasarkan pertanyaan terbuka tekait elektabikitas, Jokowi berada pada angka 34,9 persen.

Namun berdasarkan pertanyaan tertutup dan hanya dibatasi 16 capres, elektabilitas Jokowi naik menjadi 41,8 persen.

Kemudian terhadap pertanyaan tertutup dengan capres dibatasi enam nama, elektabilitas Jokowi meningkat jadi 44,9 persen.

Hasil survei menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih diprediksi menjadi pesaing utama Jokowi pada Pemilu 2019.

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).
Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016). (Kementerian Sekretaris Negara)

Berdasarkan pertanyaan terbuka, elektabilitas Prabowo berada pada angka 12,1 persen.

Berdasarkan pertanyaan tertutup dan jumlah capres dibatasi 16, elektabilitas Prabowo naik menjadi 13,6 persen.

Jika jumlah capres dibatasi enam nama, elektabilitas Prabowo naik tak signifikan menjadi 13,8 persen.

"Tren elektabilitas Joko Widodo sejak 2015-2017 perlahan semakin meningkat. Meski sempat melemah pada September 2015. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto sejak 2015-2017 mengalami fluktuasi," ujar Qodari.

"(Prabowo) sempat naik pada September 2015 dan melemah pada Oktober 2016. Pada Maret 2017 sempat beranjak namun melemah kembali pada November 2017," tutur dia.

Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di 34 provinsi di Indonesia.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita ini pernah terbit sebelumnya di Tribunnews.com dengan judul "Politikus Gerindra Prediksi Nasib Jokowi Bakal Sama dengan Ahok"

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Prabowo SubiantoPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved