Breaking News:

4 Bulan Tak Digaji dan Istrinya Meninggal, Seorang Security di Batam Nekat Bakar Seragam & Ban Motor

Sudah empat bulan petugas keamanan di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) tidak menerima gaji.

Editor: Dian Naren
TRIBUNBATAM/EFENDY WARDOYO
Benda yang dibakar sekuriti yang belum terima gaji selama 3 bulan di RSUD Embung Fatimah, Rabu (6/12/2017) 

TRIBUNWOW.COM - Sudah empat bulan petugas keamanan di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) tidak menerima gaji.

"Gaji kita yang belum dibayarkan itu selama empat bulan, yakni Maret dan April 2017 dan bulan Oktober November 2017,"kata Sofian, Danru, sekuriti di RSUD EF dari Penyalur PT Rezky Duta Sejahtera.

Sebab ini lah yang membuat Hendra, seorang petugas keamanan atau sekuriti RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Batam, membakar seragam dan ban motor.

Rupanya ada cerita yang menyedihkan dibaliknya.

Sofian, teman sekerja Hendra menuturkan apa yang dilakukan Hendra adalah aksi secara spontan.

"Saya sendiri tidak tahu dengan rencananya (Hendra) dan kawan-kawan yang lain juga tidak tahu. Tetapi saat dia menyuarakan bahwa gaji belum dibayar, ya kami sangat merasa dan kami memang satu suara,"kata Sofian ketika ditemui Tribun Batam di RSUD EF, Rabu siang.

BACA  Memilukan! Bocah Ini Disiksa Biarawati dan Dilecehkan Pastor

Selain tidak mendapatkan gaji, Hendra baru saja mengalami duka yakni istrinya meninggal dunia.

Sementara Hendra memiliki dua anak yang perlu biaya.

Kedua anaknya dititipkan di kampung dan Hendra hidup ngontrak di Batam.

"Mungkin kalau saya di pososi dirinya, saya juga mungkin tidak sanggup, karena dia baru kehilangan istri, dia juga harus menghidupi dua anaknya di kampung, sementara di Batam dirinya ngontrak," kata Sofian.

Soal aksi protes gaji tersebut, dari awal Sofian dan rekan-rekannya sudah ingin melakukan aksi tetapi masih mempertimbangkan tempat kerja mereka merupakan kepentingan orang banyak.

Sehingga, niat tersebut pun beberapa kali diurungkan.

"Tempat kerja kita ini adalah pelayanan umum. Bukan hanya itu tempat kerja kita ini adalah antara hidup dan mati pasien, jadi itu yang membuat kita mengurungkan niat," kata Sofian.

Meski mereka belum menerima gaji, setiap hari selama 24 jam mereka tatap melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban.

Halaman
12
Sumber:
Tags:
Tribun BatamBatam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved