Awas! Penyakit Difteri Semakin Mengancam, Ini Gejalanya
Data Kementerian Kesehatan menujukkan sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr Ars Agustiningsih, mengatakan, pemeriksaan terhadap penyakit difteri tak hanya berlaku untuk orang yang terinfeksi.
Tetapi berlaku untuk semua anggota keluarga yang berinteraksi langsung, karena penyakit tersebut bisa menular melalui udara saat bersin atau batuk dari orang yang sudah terinfeksi terhadap orang disekitarnya.
POPULER! Fakta Calon Panglima TNI Baru Marsekal Hadi Tjahanto, Ternyata Benar Ramalan Netizen
"Terutama yang daya tahan tubuhnya lemah. Dominan anak-anak, karena daya tahan tubuh anak-anak lebih rentan. Dewasa juga ada. Jadi bukan cuma yang kena difteri saja, tapi semua akhirnya harus diperiksa," ujarnya kemudian.
Namun, penyakit difteri ini dapat dicegah melalui vaksinasi.
Khusus untuk anak-anak, kata dia, sebaiknya diberikan vaksin Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), yang diberikan kepada bayi saat berumur 2-4 bulan.
Kemudian, rutin mengikuti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) difteri vaksin dari kelas 1 hingga kelas 3 Sekolah Dasar (SD). (*)