Mitos di Balik Munculnya Supermoon, dari Tsunami hingga Gangguan Kesehatan?
Supermoon terakhir, di mana kita melihat Bulan terbesar dalam satu generasi terjadi pada November 2016.
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Jarak Bulan yang semakin dekat dengan Bumi ini juga akan membawa dampak signifikan pada pasang surut air laut.
Jangan Lewatkan! Fenomena Supermoon dan Bintang Raksasa Aldebaran Malam Ini
Dampak Supermoon
Pada tanggal 14 November 2016 malam lalu, dunia akan disuguhkan aksi dari Supermoon terbesar.
Itu adalah julukan ketika bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi.
Kali ini, ukurannya 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada sebelumnya.
Jika terlewat, kita akan menyaksikan Supermoon lagi pada tahun 2034.
Namun dibalik fenomena langka itu, sering terdengar beberapa mitos.
Seperti adanya tsunami dan gangguan kesehatan.
Tapi jangan panik, menurut beberapa ahli itu semua belum tentu benar.
Nggak Nyangka! Pasangan Kakek Nenek Ini Tertangkap Membawa Hewan Menjijikkan di Dalam Bagasi
Dari sisi cuaca, fenomena Supermoon tidak berpengaruh secara signifikan.
Memang ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, akan terjadi pasang surut air, namun tidak ekstrim. Hanya naik beberapa sentimeter.
"Cuaca tidak terpengaruh oleh Supermoon,” kata Dr. Marek Kukula, astronom Inggris.
Hal senada juga diucapkan Pete Wheeler dari International Centre for Radio Astronomy.