Ini Sederet Jawaban Juru Bicara KPK Menanggapi Pertanyaan Netizen, Mulai dari Setnov hingga Meikarta
KPK mengadakan sesi tanya jawab dengan netizen di Twitter, dengan tagar #TanyaJubir pada Rabu (29/11/2017), berikut jawabannya.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan sesi tanya jawab dengan netizen di Twitter, dengan tagar #TanyaJubir pada Rabu (29/11/2017).
Dilansir dari akun Twitter @KPK_RI, netizen diberikan kesempatan bertanya pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Kemudian, pada jam 18.00 WIB, Juru Bicara KPK Febri Diansyah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen tersebut.
Berikut sederet cuitan pertanyaan untuk KPK dan jawaban Febri Diansyah.
@ruhutsitompul: KPK tolong dijawab ya pertanyaan ini, kenapa SN Tersangka Kasus Korupsi dan sudah Ditahan, keluar menjalani pemeriksaan medis dari Tahanan KPK nggak Pakai Rompi Oranye ? "Bukankah Semua sama dihadapan Hukum" MERDEKA.
@KPK_RI: Menggunakan rompi tahanan sejak dari gedung KPK, namun karena kebutuhan pemeriksaan medis oleh dokter ada kondisi khusus.
@bayugintingmun: Pak @KPK_RI apakah pengacara2 yg membela koruptor2 yg sudah ditangkapi tidak bisa diciduk juga, mengingat bayarannya juga pasti uang hasil korupsi ? #tanyajubir.
@KPK_RI: Tersangka atau terdakwa tetap memiliki hak untuk didampingi pengacara. Sepanjang profesional dan proporsional serta menghormatika etika profesi maka kita wajib hormati.
@franssiregar_18: #tanyajubir kenapa cuma korupsi yg di pusat aja yang berantas pak,,?
Di daera juga banyak kok, khusus nya pedesaan,kelurahan dan Kecamatan (SUMUT).
@KPK_RI: KPK sudah beberapa kali melakukan penanganan perkara di Sumut hingga menjerat sejumlah Gubernur di sana. Daerah lain pun juga.
@irhasny: Seandainya, SN menang praperadilan (lagi). 'Senjata' apalagi yang akan disiapkan kpk? @KPK_RI #tanyajubir.
Baca: Sesumbar Tembak Orang yang Mengancam di Jalan, Polisi akan Panggil Pengacara Setnov Fredrich Yunadi
@KPK_RI: KPK tetap terus menangani kasus ektp ini, karena praperadilan tidak menguji pokok perkara.
@anuar_arie: Sudah terlalu sering pejabat negara bermain main dgan anggaran, termasuk yg E KTP ini, & baru terungkap beberapa th kmudian.apakah kpk ada rencana untuk aktif memonitor penggunaan kebijakan anggaran belanja daerah DKI yg saat ini ramai?? #tanyajubir.
@KPK_RI: Monitoring anggaran dapat dilakukan melalui upaya pencegahan ataupun penindakan. Jika ada informasi dugaan pelanggaran silahkan laporkan ke Dumas KPK.
@property_bagus: #tanyajubir modus baru nih untuk koruptor.. kalahkan KPK di praperadilan supaya barang buktinya gak bisa dipake lagi.. right??.
@KPK_RI: Putusan MK sudah menyebutkan alat bukti dapat digunakan kembali.
@syahwaludinby: Apa yg hrs dilakukan bila di suatu instansi, sogok menyogok dan sejenisnya sdh dianggap hal biasa, justru yg tidak ikut akhirnya “tersingkir”#tanyajubir.
@KPK_RI: Mulai dari diri sendiri untuk bilang tidak, atau jika terpaksa menerima gratifikasi segera laporkan pada KPK dalam jangka waktu maksimal 30 hari kerja. Selain itu jadi tanggung jawab Pimpinan untuk membuat sistem yang baik.
@AhmadZuliant48: Apakah pengawasan terhadap APBD DKI 2018 sudah maksimal? Saya rasa banyak yang tidak masuk akal. #tanyajubir.
@KPK_RI: Jika ada ada informasi yang ingin disampaikan dapat disampaikan ke bagian pengaduan masyarakat KPK (021-25578389).
@yusan_setiawan: salut untuk semua jajaran KPK terutama mas febri yg telah menciutkan nyali para koruptor di negeri ini,mantab jiwa....mas febri untuk kasus pak novel kenapa lama sekali pengungkapanya???ada apa ya??? #tanyajubir.
@KPK_RI: Kami juga sedang menunggu ditemukannya pelaku penyerangan oleh Polri. Kemarin Polri sudah sampaikan ada 2 sketsa orang yang diduga terlibat.
Baca: 3 Pernyataan Pengacara Setnov Fredrich Yunadi yang jadi Boomerang untuk Dirinya
@prengkiW: Kasus DD Pamekasan, Madura apakah ada pengembangan? Bagaimana realisasi DD di Pamekasan. Apakah jadi atensi KPK? #tanyajubir.
@KPK_RI: Sudah diproses di persidangan.
@ghazellow: Ada kemungkinan gk nanti di pengadilan SN di tuntut cabut hak politiknya ky Anas. Soalnya dh terlalu bgt...gk bsa di jadikan contoh oleh kids zaman Now #tanyajubir.
@KPK_RI: Akan kami pertimbangkan jika perkara dibawa ke Pengadilan. Tentu perlu proses pembuktian terlebih dahulu.
@K_nank: Kenapa sampai saat ini KPK gak mau buka nama orang siapa saja yg sudah mengembalikan uang yg diduga hasil dari proyek E-KTP. Jadi wajar kalau ada opini publik bahwa KPK sudah ikut(an) terbawa arus politik.#tanyajubir.
@KPK_RI: Sudah dibuka sejak beberapa bulan yang lalu di sidang Irman dan Sugiharto secara rinci.
@AsixMumu: #tanyajubir gimana kasus BLBI dlang otak y, Century dlang otak y, blum ketangkap, reklamasi yg sesungguh dlang jg, dan kasus RSSW dikembalikan sj uang negara jk dlang y tidak trtankap. Jngn smp ketua kpk dan jajaran dikerdikan kembali dan tukar kasus setiap pergatian pemerintahan.
@KPK_RI: Penanganan kasus tidak dapat dilakukan dengan asumsi, tetapi dengan bukti. Misal: Kasus BLBI sedang kami tangani di proses penyidikan, Century juga sudah diproses, RSSW masih dalam penyelidikan, dan kasus reklamasi masih berjalan.
@mowoworker: #tanyajubir bisa dijelaskan lagi mengenai sumber waras dan pelindo ?.
@KPK_RI: RSSW masih dalam proses penyelidikan. Pelindo dg tersangka RJL masih dalam proses penyidikan.
Baca juga: Ditantang Menteri Susi Buat Danau Sunter seperti di Jenewa, Sandiaga Uno: Jomplang Banget
@IvCW_Relawan: #tanyajubir 1.Benarkah ada tebang pilih diKPK 2.Bagaimana kelanjutan kasus SbrWaras yg sdh jelas ada laporan kerugian negara dari BPK? 3.Benarkah KPK memberikan bantuan dana hibah ke ICW. 4.Masyarakat terbelah, kenapa ada kesan KPK tdk akomodasi suara ummat Islam? KPK berpolitik?.
@KPK_RI: 1. Tidak benar. 2. masih Penyelidikan. 3. Tidak benar. 4. kesan itu tidak benar. Karena KPK adalah penegak hukum yang hanya akan melakukan sesuatu sepanjang ada dasar hukumnya.
@RStawazunITB: #tanyajubir Kalo meikarta yg belum berizin membayar media utk beriklan apakah termasuk gratifikasi?.
@KPK_RI: Aturan tentang Gratifikasi jika penerima adalah pegawai negeri atau penyelanggara negara.
Hingga berita ini diturunkan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah telah selesai memberikan jawaban-jabawan atas pertanyaan terbuka dari netizen, ia kemudian menutup sesi tanya jawab tersebut dengan sebuah pantun. (*)