Breaking News:

Gunung Agung Meletus

Ikan-ikan Mati Diterjang Lahar Dingin, Warga Sekitar Malah Nekat Lakukan Hal Ini

Kemarin, lahar dingin melanda lahan pertanian sejumlah warga di sekitar lereng Gunung Agung.

Editor: Galih Pangestu Jati
Kompas.com/Robinson Gamar
Letusan Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, terus membesar, Minggu (26/11/2017). 

Sementara berdasarkan keterangan warga di sekitar Tukad Unda, banjir lahar dingin terjadi di sungai terbesar di Bali ini sejak pukul 06.30 Wita.

Aliran air Tukad Unda ketika itu tiba-tiba berlumpur dan berwarna sangat keruh.

Terlebih aroma air yang berbau belerang sangat menyengat.

"Sudah mulai banjir lahar dingin. Ini yang kami khawatirkan. Semoga saja aliran lahar dinginnya tidak besar. Kami khawatir kalau sampai menerjang kediaman kami," ujar Made Sujaya, warga di bantaran Tukad Unda, Kelurahan Semarapura Kangin.

Puluhan warga kemarin berduyun-duyun datang menyaksikan fenomena langka ini di Tukad Unda.

Alhasil, kemacetan lalu lintas terjadi di sepanjang jembatan. 

Uniknya, selain menonton terjangan lahar dingin, puluhan warga tampak nekat berenang di aliran lahar dingin tersebut.

Mereka membawa jaring untuk menangkap ikan yang lemas akibat kandungan belerang di air.

Berbagai ikan mulai dari mujair hingga ikan sidat mengambang karena keracunan belerang.

Warga pun mengabaikan keselamatan mereka, hanya untuk menjaring ikan-ikan tersebut.

"Saya tangkap ikannya di samping sungai saja. Bahaya kalau sampai berenang ke dalam," ujar Gede Surya sembari berusaha menjaring ikan di tepi Tukad Unda.

Suantika memastikan fenomena banjir lumpur yang terjadi di beberapa sungai tersebut merupakan fenomena lahar dingin.

"Fenomena di Sungai Yeh Sah yang hulunya di selatan Gunung Agung atau di Desa Sebudi itu, setelah dicek memang merupakan lahar yang sumbernya dari jatuhan material abu vulkanik Gunung Agung dalam dua hari terakhir, yang terbawa air hujan," katanya.

Dari aliran lahar dingin tersebut tercium bau belerang yang cukup menyengat.

PVMBG pun mengimbau masyarakat untuk sementara menjauhi aliran sungai yang hulunya ada di Gunung Agung seperti Sungai Yeh Sah, dan Sungai Unda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliGunung AgungSutopo Purwo Nugroho
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved