Anies Persilakan Semua Agama Gelar Acara di Kawasan Monas, Netizen: Nyepi Kok di Monas?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membolehkan kawasan Monas digunakan untuk acara keagamaan dari semua agama, Kamis (23/11/2017).
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membolehkan kawasan Monas digunakan untuk acara keagamaan dari semua agama, Kamis (23/11/2017).
Hal itu disampaikan Anies di Balai Kota DKI Jakarta usai menggelar coffee morning dengan para pemuka agama se-Jakarta.
Namun ia mengharuskan acara tersebut sebelumnya sudah memenuhi syarat perizinan yang ditetapkan.
"Tadi disampaikan bahkan acara Natal juga bisa dilakukan di situ, kemudian nanti peringatan Nyepi. Jadi, masing-masing agama memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menggunakan fasilitas itu," ujarnya.
Namun seorang netizen salah fokus dengan pernyataan gubernur tersebut.
Ia mengatakan, "Nyepi di Monas? hahaha"
Seperti yang kita tahu, Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap).
BACA Unggahan Terakhir Mahasiswi UINSA yang Tewas Tersengat Listrik di Kos Bikin Sedih! Jadi Pertanda?
Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi.
Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali. (TribunWow.com/Dian Naren)