Jatuh Cinta dengan Dua Orang Berbeda, Wajarkah?
Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada jatuh cinta. Hanya membayangkan hendak bertemu kekasih bisa begitu mendebarkan.
Editor: Galih Pangestu Jati
Namun di sisi lain, ia juga mendapatkan kepuasan ketika bergaul dengan orang-orang yang humoris dan penuh kejutan.
Ketertarikan pada orang lain seperti ini adalah sifat yang wajar dan alamiah.
Jadi sangat mungkin seseorang mencintai dua orang dengan sifat yang berbeda di waktu yang bersamaan.
Ini karena karakteristik, kepribadian, dan bahkan mungkin ciri fisik antar dua orang tersebut bisa saling melengkapi apa yang dibutuhkan dalam suatu hubungan asmara yang ideal.
Saat jatuh cinta, kita di bawah pengaruh permainan hormon yang membuat kita mengalami roller coaster emosi.
Dilansir dari Psychology Today, tim peneliti dari University of Pisa menemukan bahwa pada tahap awal dari hubungan romantis, aktivitas hormon adrenalin, dopamine, oksitosin, norepineprine, dan phenylethylamine (PEA — amfetamin alami yang juga terdapat dalam cokelat dan ganja) bercampur aduk dan meningkat ketika muncul rasa saling ketertarikan antara dua insan, atau lebih.
PEA jugalah yang berperan memunculkan hasrat yang sangat mendalam untuk bersatu dengan kekasih.
Uniknya, selama fase euforia, efek relaksasi yang didapatkan dari hormon “mood baik” serotonin akan menurun dan tergantikan dengan obsesi terhadap hubungan.
Sehingga bukannya tidak mungkin kita jadi terus-terusan mengingat kenangan romantis bersamanya.
Peningkatan hormon ini sepenuhnya merupakan hal yang alami.
Mendua
Seperti yang dilansir dari WomansHealth, ketika seseorang merasa bahagia dan nyaman dengan dirinya, ia jugakan lebih percaya diri dan lebih mudah terbuka dengan orang-orang baru.
Terutama ketika hidupnya mengalami perubahan ke arah yang lebih positif, misalnya ketika sudah mapan dalam ekonomi atau tubuh yang kini lebih sehat dan bugar setelah sukses menjalani gaya hidup sehat.
Di momen inilah orang bisa merasakan percikan-percikan rasa tertarik pada orang lain, walaupun ia sudah punya pasangan.
Kadang semakin orang merasa nyaman dan bahagia dengan diri sendiri dari luar-dalam, semakin mudah ia menerima keberadaan orang lain sehingga bukannya tidak mungkin juga untuk jatuh cinta padanya.