Breaking News:

Kenapa Bisa Ada Pelakor? Dokter Kandungan Ini Jelaskan Alasan dan Motifnya Secara Ilmiah!

Tentu saja, adanya pelakor menjadi pertanyaan tersendiri bagi beberapa orang. Kenapa bisa ada pelakor?

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Facebook/dr Yudhistya SpOG
Penjelasan ilmiah soal adanya pelakor. 

TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini pemberitaan memang sedang dihebohkan dengan adanya fenomena pelakor.

Hal ini menjadi heboh dan perbicangan publik saat media menyuguhkan pemberitaan Jennifer Dunn yang dilabrak oleh putri Faisal Haris, Shafa Aliya di muka umum.

Video yang menampilkan Shafa mendorong Jennifer Dunn saat sedang mengantre di sebuah outlet pusat perbelanjaan itu menjadi viral di media sosial.

Gara-gara Cemburu, Seorang Ketua Ormas Ngamuk sambil Bawa Pedang, Begini Kronologinya!

Diketahui, Shafa melabrak Jennifer Dunn lantaran tidak terima rumah tangga ayah dan ibunya hancur karena kehadirannya.

Bukannya menyesal atau meminta maaf kepada Shafa, saat itu juga Jennifer Dunn malah menelepon Faisal Haris.

Video ini kemudian menjadi pembahasan publik dan banyak juga yang mendukung yang dilakukan oleh Shafa.

Dan juga banyak yang menyayangkan perbuatan Jennifer Dunn yang dinilai telah merusak rumah tangga orang.

Rekonstruksi Pembunuhan Pasangan Gay Kampung Rambutan, Pelaku dan Korban Ternyata Sempat Bersetubuh

Muncul lah pembahasan soal fenomena pelakor (perebut laki orang).

Karena kasus yang dialami Jennifer Dunn yang disebut sebagai pelakor bukanlah yang kali pertama.

Sudah banyak contoh kasus yang serupa merebak di media sosial dan menjadi sorotan tersendiri.

Mulai dari para artis hingga orang-orang biasa pun beberapa di antaranya punya pengalaman yang serupa, entah menjadi pelaku atau korban.

Uber Klaim Hacker Mendownload Data 57 Juta Pelanggan di Seluruh Dunia, Ini Informasi yang Dicuri

Tentu saja, adanya pelakor menjadi pertanyaan tersendiri bagi beberapa orang.

Kenapa bisa ada pelakor?

Seorang dokter pun menanggapi fenomena ini dan memberikan penjelasannya melalui akun Facebook-nya bernama dr Yudhistya SpOG.

dr Yudhistya SpOG
dr Yudhistya SpOG (Facebook)

Ia mengunggah penjelasannya tersebut pada Selasa (21/11/2017) dan seketika juga menjadi viral di media sosial.

Melalui akun Facebook-nya tersebut dokter kandungan ini memberikan penjelasan secara ilmiah mengenai adanya pelakor.

Ia menyoroti pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa manusia tidak bisa berpasangan pada satu orang saja.

Mengapa manusia tidak bisa monogami.

Isu Pernikahan dengan Sunu Matta Masih Kencang Berhembus, Umi Pipik Lakukan Ini di Medsosnya

Mengapa manusia harus berselingkuh dan membutuhkan orang lain.

Menurutnya, pelakor sendiri sudah ada sejak dulu dan tidak bisa hilang sampai kapanpun.

Yudhistya pun memberikan 4 poin jawabannya.

Simak ulasan dr Yudhistya SpOG selengkapnya pada unggahan di bawah ini!

"KENAPA ADA PELAKOR?

Saya awalnya awam dengan istilah ini. Tapi lama-lama jadi tahu.

Dan pelakor ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Tidak akan hilang sampai kapanpun.

Pada intinya pertanyaannya adalah:

Kenapa manusia tidak bisa berpasangan hanya dengan satu orang saja?
Kenapa manusia ga bisa monogami saja?
Kenapa manusia harus selingkuh?
Kenapa manusia butuh yang lain?

Ambil Rute Lain, Bus Trans Jakarta Nyangkut di Terowongan Kereta Api Matraman Jatinegara

Mari kita lihat jawabannya, secara (sedikit) ilmiah. Untuk jawaban non-ilmiah (seperti moral, etik, dosa, dll) saya angkat tangan yaa... diluar kemampuan saya.

1. Satu dari Lima orang tidak bisa monogami.
Jadi sudah menjadi bawaan bahwa berat untuk orang-orang ini tetap monogami, setia, tidak selingkuh.

1 dari 5 orang itu banyak. Laki-laki Indonesia ada 100 juta. Berarti 20 juta diantaranya kemungkinan tidak bisa monogami.

Jurnal: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5436896/

2. Tidak bisa dengan satu pasangan bentuknya ada macam-macam.

Jawaban Tegas Tim Ahok Tanggapi Komentar Anies Baswedan Soal Gaji Staf Gubernur

Ada yang resmi poligami, ada yang diam-diam selingkuh. Jadi ada yang terbuka ada yang diam-diam.

3. Biasanya fokus keluarga, rumah dan keuangan tetap di pasangan yang pertama.

Pasangan yang kedua dan berikutnya hanya unggul di hubungan seksual.

4. Yang bisa polyamor (mencintai dua pasangan atau lebih) ternyata bisa keduanya: laki-laki dan perempuan.

Berarti ada juga pewanor. Tidak hanya pelakor. Istilah jaman dulu ada PIL ada WIL.

Rangga Dewamoela Parodikan Aksinya Labrak Jennifer Dunn, Shafa Aliya Langsung Berikan Respon Ini!

Nah dari jurnal itu disebutkan motivasi laki-laki mencari perempuan lain, atau perempuan mencari laki-laki lain sebagai "serep" adalah seks.
Seks lah motivasi utama.

Kalau untuk berumahtangga, berkeluarga, dsb. Tetap dengan yang pertama.

Jadi, mungkin, jika anda tidak ingin pasangan anda mendua: puaskanlah dia dalam hal hubungan seksual." jelas Yudhistya pada status Facebook-nya.

Tentu saja, penjelasannya ini pun menuai tanggapan pro dan kontra dari para netizen.

Lihai Taklukkan Pria Tajir, Akhirnya Terbongkar Rahasia Besar Jennifer Dunn! Ternyata. . .

Arfin Aminatul Maftukhah: "Terkadang orang bosen makan nasi sesekali pingin makan bakso tpi tetep nasi sbg makanan pokoknya #katanya"

Widi Suhendar: "Yuhuuuu...lagi heboh2 nya ini... Intinya sih komunikasi,terbuka,kl gak puas ya tinggal bilang,khan bisa dicari solusinya..."

Combat Seadanya Tampil: "Bukan PEWANOR dok.tp PEBINOR (perebut bini orang). Walaupun seks dipuasin dg yg pertama,tp itu tak mempan selagi iman gak kuat melawan ekspetasi seks yg melayang di kepalanya. Mereka penasaran dg sensasi seks dg yg baru."

Jasmin Jasmin: "Laki2 kgk ada puasnya..istri cantik..pintar masak,jago diranjang,jago ngurus rmh..ada cewek item dekil yg lirik ya diembat ajaa.."

Berdasarkan pantauan tim TribunWow.com hingga kini Rabu (22/11/2017) pukul 13.12 WIB, unggahan ini sudah dibagikan lebih dari seribu kali dan mendapatkan lebih dari 300 komentar netizen. (*)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pelakor (Perebut Laki Orang)Jennifer DunnSelingkuhFacebook
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved