Ulasan Lengkap Soal Leptospirosis, Virus Tikus yang Diduga Tewaskan Warga Surabaya
Seorang warga di Surabaya jadi korban penyebaran virus Leptospirosis hingga meninggal dunia.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Sekatono, warga Jalan Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya meninggal dunia, Sabtu (18/11/2017) lalu.
Ayah tiga anak ini diduga meninggal dunia lantaran terserang virus Leptospirosis.
Diketahui, Leptospirosis dibawa oleh tikus liar yang sudah terjangkit virus yang sama.
Sementara itu, ternyata ada fakta lain berkaitan dengan virus tersebut.
Dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasan lengkapnya:
1. Penyebab
Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan-hewan tertentu.
Adapun, leptospira adalah bakteri yang hidup di perairan tawar, tanah basah, lumpur dan tumbuh-tumbuhan.
Bakteri leptospira biasanya terkandung dalam urine hewan-hewan tertentu.
Selain itu, bakteri leptospira juga bisa menular lewat gigitan hewan atau cairan tubuh lain.
Indra Sjafri Dipecat dari Jabatan Pelatih Timnas U-19, di Mana Janji Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi?
2. Gejala
Gejala penyakit leptospirosis biasanya berkembang dalam waktu 1 hingga 2 minggu.
Adapun, sebagaimana dikutip dari laman Alodokter, gejala-gejala yang muncul meliputi mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, kulit dan area mata menguning, demam tinggi hingga kehilangan nafsu makan.
Sementara itu, leptospirosis yang lebih parah bisa menimbulkan beragam komplikasi meliputi pendarahan hingga gagal fungsi pada organ tertentu.
