Miris! Ibu Ini Sengaja Buat Anaknya Busung Lapar agar Dapat Uang dari Tunjangan dan Badan Amal
Seorang ibu membiarkan putra adopsinya kelaparan sehingga dia bisa menerima tunjangan kesehatan yang selanjutnya ia gunakan untuk foya-foya
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu asal Magadan Rusia tega membiarkan putra adopsinya kelaparan sehingga dia bisa menerima tunjangan kesehatan yang selanjutnya ia gunakan untuk foya-foya.
Wanita bernama Lyubov Korotkova kini ditahan lantaran melakukan kekejaman, dan penyiksaan ekstra pada anak yatim yang diadopsinya.
Ia membiarkan anak laki-laki itu kelaparan dan memberinya obat bius selama delapan tahun untuk membodohi dokter agar mengira ia memiliki penyakit langka.

Melansir dari Metro, putra adopsi yang bernama Valery Kondourov itu hanya memiliki berat kurang dari 13 kg dengan tinggi 104 cm.
Bobot tubuhnya ini setara dengan anak berusia lima tahun, padahal usianya sudah mencapai 11 tahun.
Tragis! Pasangan Ini Biarkan Bayinya Kelaparan hingga Tewas, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala
Kepolisian Rusia kini menahan dan memberikan tuduhan terhadap Koprotkova, seorang wanita berusia 40-an yang mengadopsinya.
Ia sengaja membuat anak tersebut kelaparan sehingga dia tampak sakit parah.
"Dia juga memberinya obat-obatan agar anak itu tampak memiliki penyakit perut yang langka," kata seorang jaksa penegakan hukum, dilansir dari Metro.

Untuk menipu para dokter, dia membuat anaknya sebagai orang cacat dan tak berdaya
Dengan kondisi demikian, wanita itu menerima bantuan keuangan, kompensasi dan tunjangan lainnya.
"Dia mencuri sekitar 20.000 poundsterling dari asuransi negara, tetapi juga menerima uang dari badan amal - yang dia gunakan untuk membeli barang mewah ', menurut laporan tuduhan kejahatan yang dilakukannya.
Karena kejahatannnya ini Korotkova menghadapi hukuman sepuluh tahun penjara jika terbukti bersalah.
Fantastis! Model Remaja Jual Keperawanannya Seharga 35 Milyar, Ternyata Pembelinya . . .
Korotkova menipu pejabat setempat yang menganggapnya penyelamat karena membantu anak laki-laki yang 'sakit parah.'