Breaking News:

Konflik Papua, Komnas HAM Bantu Mediasi Kelompok Bersenjata

Komisinoner Komnas HAM Beka Ulung menyatakan pihaknya telah mengupayakan mediasi dengan kelompok bersenjata di Papua

Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung 

"Kami sampaikan duka sedalamnya kepada keluarga korban. Kami berikan juga penghargaan kenaikan pangkat Anumerta dan hak lain juga akan diberikan," kata Tito di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Kejadian ini bermula ketika kelompok kriminal bersenjata masih menyandera 1.300 warga yang berada di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua.

Segala akses untuk masuk ke dalam dua desa sudah ditutup oleh kelompok tersebut.

Hal ini membuat polisi kesulitan untuk membebaskan serta memberi bantuan pangan bagi warga desa tersebut.

"Jalan di sana dilubangi dan dipalang, jadi enggak bisa lewat. Jadi enggak bisa masuk karena di jalan yang menuju arah ke sana terhalang," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Selasa (14/11/2017).

Bahkan, kepolisian juga sulit memberikan bantuan melalui udara, lantaran edua desa tidak memiliki landasan udara untuk kapal atau helikopter mendarat.

"Enggak bisa (jalur udara), karena di kampung itu kan tidak ada landasan. Itu kan di gunung. Banyak kabut terus, karena daerah dingin," ucap Setyo.

Menurut Setyo, selama ini kelompok bersenjata tersebut bersembunyi disekitar kampung.

"Mereka punya senjata juga tinggal di situ. Kadang naik ke gunung, kadang ke kampung itu. Kalau turun gunung tanpa sepengetahuan petugas. Kalau ketahuan petugas, pasti ditindak," ungkapnya.

Menanggapi suasana Papua yang dianggap kian memanas, Brimob Kaltim mengirimkan personel sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK).

Hal tersebut diungkap oleh Komandan Sautan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Mulyadi.

"Mereka akan bertugas selama 6 bulan di sana (Papua)," katanya.

Penyanderaan oleh kelompok bersenjata ini lokasinya dekat dengan area Freeport.

Warga setempat dilarang keluar dari kampung tersebut oleh kelompok bersenjata.

"Kita kirim 2 kompi, mereka bertugas selama 6 bulan setelah itu kita tarik kembali. Tugasnya untuk menjaga kondisi kamtibmas di Papua. Maka dilakukan penebalan dari Kalimantan Timur sebelumnya juga sudah berangkat dari Kalteng dan Jakarta," ungkapnya.

Halaman
123
Tags:
Komnas HAMTito KarnavianPapua
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved