Pegawai BNI Tewas Lawan Jambret, Warga Lakukan Sederet Hal, Terang-terangan Sindir Polisi
"Kami prihatin melihat kekhawatiran masyarakat karena tingginya kriminalitas belakangan, dan kami berharap Polres Siantar tidak tidur lagilah."
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Peristiwa yang menimpa Rara Sitta Stefanie, Rabu (25/10/2017) kemarin sangat menyita perhatian publik.
Bagaimana tidak, Rara yang diketahui adalah pegawai Bank Nasional Indonesia (BNI) Pematangsiantar tewas mengenaskan karena tragedi yang berlangsung Rabu malam.
Dalam perjalanan pulang usai bekerja, Rara dijambret oleh dua orang yang menumpang sepeda motor.
Merasa tak terima, ibu satu anak ini kemudian berusaha mengejar dua penjahat itu.
Bukan Diseret di Jalan Aspal, Pegawai BNI yang Lawan Begal Ternyata Tewas Karena Insiden Ini
Dalam rekaman CCTV yang dipantau pihak kepolisian, Rara yang mengendarai sepeda motor sendiri tersebut kemudian menabrak pengguna jalan lain saat mengejar penjahat.
Akibatnya, wanita asal Semarang, Jawa Tengah itu kemudian kehilangan nyawanya.
Kepergian Rara tentu mengejutkan banyak pihak.
Sang suami, Hendy Kukuh Baskoro bahkan tak menyangka sang istri meninggal di usia muda, 27 tahun.
Kontroversi Pabrik Petasan yang Terbakar, Pekerjakan ABG hingga Keamanan Dipertanyakan
Bukan cuma anggota keluarga dekat yang kehilangan Rara, bela sungkawa yang amat dalam pun disampaikan warga Pematangsiantar.
Selain itu, para warga ternyata juga menyayangkan peristiwa yang terjadi pada Rara tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, warga pun melakukan beberapa hal meliputi:
1. Kirim karangan bunga
Pantauan Tribun Medan sejumlah papan bunga ucapan bela sungkawa tampak berjejer di rumah duka Rara.
"Sedih...Rest In Peace....Salam Maria Penuh Rahmad Tuhan...Almarhum begitu sampai di rumah duka Bandungan Kab Semarang, langsung dimakamkan malam ini...Ikut juga suami, anak serta pengasuh anaknya ke sana..." tulis Martinus J Lumbantoruan di media sosial sembari memperlihatkan karangan bunga duka cita untuk keluarga Rara.
Fakta-fakta Kebakaran Hebat di Gudang Petasan Tangerang, Tewaskan Hampir 50 Jiwa
2. Warga ketakutan
Berkaitan dengan beberapa tindak kejahatan yang terjadi di Pematangsiantar, warga kemudian melayangkan sindiran.
Mereka menyayangkan kinerja Polres Siantar lantaran tak tegas menanggulangi hal tersebut.
Jebol Tembok, Korban Selamat Sebut Gerbang Digembok saat Kebakaran, Begini Penjelasan Wakapolda!
"Polres sekarang berbeda dari sebelumnya. Dulu ada mereka aparat naik sepeda motor keliling-keliling berpatroli pagi, siang dan malam ke sejumlah tempat. Dulu polmas itu namanya," kata Armaya, Jumat (27/10/2017) seperti dikutip dari Tribun Medan.
Seorang pegawai Bank BNI mengungkapkan ketakutannya pulang kerja setelah terguncang dengan kematian rekan kerjanya, Rara Sitta Stefanie.
"Ngeri kali sudah Siantar ini. Kasus siswi Nadya itu aja belum ditangkap. Sekarang rekan sendiri jadi korban. Jadi takut berkendara sepeda motor di Siantar," ujarnya saat ditemui di Ruang Instalansi Jenazah dan Forensik RSUD Djasamen Saragih.
Dokter Ini Tinggalkan Pasien Berjam-jam di Meja Operasi Tanpa Alasan, Kondisi Pasiennya Kini . . .
3. KPK kritik polisi
Di sisi lain, Ketua KPK Siantar, Herdin Silalahi menyatakan maraknya tindak kejahatan di Pematangsiantar lantaran pihak kepolisian lambat dalam bersikap.
"Semakin hari, semakin marak tindak kejahatan. Tetapi kita lihat bagaimana kinerja Polres Siantar, sepertinya menutup mata terhadap ini," tukas Herdin.
Heboh Ditemukan Janin Bayi 3 Kg di Dalam Perut Remaja Pria 17 Tahun, Begini Kronologinya!
"Kita lihat kasus pemerkosaan (SR) yang tiga orang pelakunya sampai saat ini belum tertangkap. Kemudian penganiyayaan terhadap siswi SMA Teladan, dan terakhir Rara yang dijambret hingga meninggal. Ini adalah sebagian contoh kinerja Polres Siantar yang tidak baik," sebutnya.
"Kami prihatin melihat kekhawatiran masyarakat karena tingginya tingkat kriminalitas belakangan, dan kami berharap Polres Siantar tidak tidur lagilah. Bangun. Berantas narkoba, dan tindak kejahatan lainnya," ujarnya.
KPK Siantar bahkan mengirimkan karangan bunga yang tertulis kalimat berisi ungkapan kecewa lantaran polisi lambat menangani kasus ini.
(Tribunwow.com/Dhika Intan)