Makna 'Terselubung' di Balik Batik Jokowi dan Anies Baswedan
Ada yang menarik dalam pertemuan itu, setidaknya ada jumlah hal disorot netizen ini.
Penulis: Rendy Adrikni Sadikin
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menerima ditemui Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno.
Pertemuan tersebut digelar di Ruang Kerja Presiden di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2017 silam.
Ada yang menarik dalam pertemuan itu, setidaknya ada jumlah hal disorot seorang netizen pengguna jejaring sosial Facebook.
Dalam pertemuan itu, seorang pengguna akun Facebook, mengunggah tulisan yang menyorot batik yang dikenakan Jokowi dan Anies.
Baca: Buset! Dua Hari Sekali Tersangka Penjual Mushroom Cari Jamur Ke Kandang Sapi
Tulisan tersebut berjudul 'Politik Batik Ala Jokowi'.
Berikut tulisan yang diunggah pengguna Facebook tersebut:
Politik Batik Ala Jokowi
Batik yg dipakai Gubernur Anies adalah batik motif Parang Barong, dalam adat Jawa tabu jika memakai batik motif tersebut untuk menghadap atau bertemu orang yg lebih tinggi derajad kekuasaannya.
Baca: Beredar, Rekaman Suara Sosok Diduga Hanna Annisa, Ini yang Dikatakannya!
Karena beliau bukan orang Jawa, jadi bisa dimaklumi apabila ada kesalahan pemakaian motif batiknya.
Motif parang barong dibuat untuk menggambarkan kekuasaan seorang raja yg saat itu di Jawa sebagai penguasa tertinggi di suatu wilayah.
Dulu motif parang barong ini hanya boleh dipakai oleh seorang raja tapi sekarang bisa dipakai oleh rakyat jelata walopun tidak menghilangkan makna asli dari motif batiknya.
Ternyata Presiden Jokowi sebagai orang Javanicus Soloensis beliau pasti paham soal motif batik dan maknanya.
Presiden pun mengimbanginya dengan memakai batik motif gunungan yang maknanya sebagai penguasa alam semesta.