4 Fakta Penolakan Panglima TNI di Amerika Serikat, Menlu RI Retno: Minta Maaf Saja Tidak Cukup!
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dikabarkan ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh Pemerintah AS.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dikabarkan ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh Pemerintah AS.
Kabar itu diterima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melalui pemberitahuan penolakan yang disampaikan pihak maskapai Emirates.
Berikut tim TribunWow.com himpun fakta-fakta dari pencekalan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Amerika Serikat.
Unggah Foto Sedang Membaca, Ada Penampakan di Belakang Asri Welas, Netizen: Bikin Bergidik
Simak selengkapnya di sini!
1. Kronologi penolakan
Melansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto menjelaskan, sedianya Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober 2017 di Washington DC.
Diketahui, Panglima TNI diundang secara resmi oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Jenderal Joseph F. Dunford yang adalah sahabat sekaligus senior Gatot Nurmantyo.
Hal ini dijelaskan Wuryanto untuk menanggapi pelarangan masuknya Panglima TNI ke wilayah AS oleh US Costum and Border Protection.
Sehari Menikah, Irvan Farhad Pamer Lakukan Ini Diatas Ranjang, Lihat Fotonya Jadi Pengen! Uh. .
Saat kejadian, posisi Panglima TNI beserta delegasi masih berada di Bandara Soekarno Hatta dan hendak check in pada Sabtu (21/10/2017).
"Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates. Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS," kata Wuryanto di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Padahal, Gatot dan delegasi sudah mengantongi visa dari AS untuk hadir dalam acara tersebut.
Panglima TNI pun sudah melaporkan kejadian ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
Narapidana 4 Hari Alami Ereksi Tanpa Henti di Penjara, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Syok!