Demi Pengobatan Anaknya yang Lumpuh, Pria Ini Dorong Gerobak dari Madiun ke Surabaya Sejauh 75 KM
Waras Yanuar (14) kini berasa lebih nyaman. Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Soewandhi Surabaya.
Editor: Galih Pangestu Jati
Dia menderita sakit sudah sejak 4 tahun lalu. Karena sakit panas, dan tidak segera diberi tindakan medis, anaknya lalu menderita lumpuh.
Karena merawat anaknya di Madiun, Suprijadi mengaku meninggalkan pekerjaannya di Surabaya.
Sementara istrinya, kata Suprijadi, pergi ke Surabaya setelah mengetahui anaknya sakit.
Sudah lama di Surabaya
Penelusuran Kompas.com di kampung halamannya, Kamis (19/10/2017) sore, keterangan Suprijadi tidak sesuai dengan pernyataan kepala desa Sugihwaras, tempat Suprijadi tinggal di Madiun.
Kepala desa (kades) Sukimin mengatakan, Suprijadi dan keluarga sudah lama tidak tinggal di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Terakhir, Suprijadi bermukim di desa itu pada tahun 2011.
"Pak Suprijadi memang pernah tinggal di desa ini. Dia tinggal di rumah kakak iparnya, Sulistianingsih enam tahun yang lalu," kata Kepala Desa Sugihwaras, Sukimin saat ditemui di rumahnya, Kamis (19/10/2017) sore.
• Seorang Ibu Rela Terobos Api untuk Anaknya, Ternyata Kisah Hidupnya Bikin Pilu
Ia menuturkan, Suprijadi dan istrinya, Winarsih tinggal di rumah Sulistianingsih sekitar lima tahun, dari 2005 hingga 2011.
Saat berada di desa itu, pria beranak empat itu bekerja sebagai buruh tani dan kuli bangunan.
Setelah bekerja enam tahun, kata Sukimin, Suprijadi bersama istri dan empat anaknya pindah ke Surabaya.
Kakak ipar Sukimin, Sulistianingsih mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan adiknya, Winarsih. Terakhir, Ningsih, panggilan akrab Sulistianingsih, bertemu adiknya tinggal di sebuah kos di Surabaya sebelum lebaran.
"Saya bertemu dia beberapa hari sebelum lebaran di salah satu kos di kota Surabaya," ungkap Ningsih.
Sebelum pindah ke Surabaya, Ningsih mengatakan Suprijadi dan istrinya pernah tinggal selama enam tahun di rumah Ningsih.