Gubernur Baru Jakarta
Geger Soal Kata 'Pribumi' di Pidato Pelantikan Anies Baswedan, Akun Ini Ungkap Transkrip Lengkapnya!
Anies Baswedan baru sehari menjabat Gubernur DKI Jakarta untuk periode tahun 2017-2022, namun sudah mendapatkan kritikan dari para netizen.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Dan kita saudara sekalian menginginkan Jakarta bisa menjadi layaknya sebuah arena aplikasi Pancasila.
Jakarta bukan hanya sekedar kota, dia adalah ibu kota.
Maka di kota ini Pancasila harus mengejawantah, Pancasila harus menjadi kenyataan.
Setiap silanya harus terasa dalam keseharian.
Dimulai dari hadirnya suasana ketuhanan dalam setiap sendi kehidupan kota.
Indonesia bukanlah negara berdasarkan satu agama.
Namun, Indonesia juga bukan sebuah negara yang alergi agama, apalagi antiagama.
Ketuhanan selayaknya menjadi landasan kehidupan warga dan kehidupan bernegara sebagaimana sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bos AirAsia Diam-Diam Nikahi Seorang Gadis Muda Asal Korea
Yang kedua, prinsip ketuhanan ini kemudian diwujudkan dalam hadirnya rasa kemanusiaan, hadirnya rasa keadilan bagi seluruh rakyat, tanpa ada yang terpinggirkan, terugikan, apalagi yang tidak dimanusiakan dalam kehidupannya.
Karena itu mari kita hadirkan Jakarta yang manusiawi, Jakarta yang beradab, sebagaimana prinsip Pancasila kita sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Perjuangan selanjutnya saudara sekalian, menghadirkan persatuan dalam kehidupan kota.
Tidak hanya merayakan keragaman tapi mari kita merayakan persatuan.
Seringkali kita melewatkan persoalan persatuan.
Ada pepatah Aceh yang bermakna, cilaka rumah tanpa atap, cilaka kampung tanpa guyub.
Jaringan Prostitusi Mucikari SMA Susah Ditembus sampai Video Mirip Anies Lakukan Hal Tak Pantas!
Persatuan dan keguyuban ini yang harus kita perjuangkan.
Dimulai dari meruntuhkan sekat-sekat yang menjadi penghalang interaksi antarkomponen masyarakat.
Terutama pemisah antara ruang bagi mereka yang mempunyai kemampuan ekonomi dan tidak.
Mari kita hadirkan Jakarta yang bersatu bagi semua karena ruang interaksi terbuka bagi semuanya.
Dalam mewujudkan prinsip itu saudara sekalian mari kita kembalikan musyawarah menjadi tradisi kita sebagaimana sila keempat di dalam Pancasila kita yang bunyinya, 'Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan'.
Karena itu, majelis-majelis warga akan dihidupkan kembali.
Semua majelis-majelis warga dihidupkan.
Kota ini tidak boleh hanya sekedar perintah gubernur sampai ke bawah.
Dengarkan kata rakyat, maka kita hidupkan seluruh majelis-majelis yang ada di kota ini.
Ada banyak sekali majelis saudara-saudara sekalian.
Kita hidupkan semuanya.
Musyawarah kota terutama untuk menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman.
Kalau kata orang Minang istilahnya tuah sakato, dalam kesepakatan berdasar musyawarah itu terkandung tuah tentang kebermanfaatan.
Saudara-suadara sekalian yang saya hormati.
Yang kelima, di ujungnya dan ini yang paling mendasar.
Ini paling penting, yang kita perjuangkan sama sama sepanjang kampanye kemarin adalah pelaksanaan sila kelima yang bunyinya, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ikuti Jejak Sang Kakak, Adik Song Jihyo yang Ganteng Akhirnya Debut Sebagai Aktor!
Itu yang akan kita jadikan fondasi persatuan di Jakarta.
Saudara sekalian.
Kita jadi ingat pada saat dulu republik ini dibuat, pesannya jelas, pesannya jelas.
Kita tidak hendak membangun suatu negara untuk sekelompok orang.
Dan Bung Karno mengatakan demikian, Kita hendak membangun satu negara untuk semua bukan untuk satu orang, bukan satu golongan, bukan untuk satu golongan bangsawan maupun golongan orang kaya, tapi untuk semua karena itu saudara sekalian, pengambilan kebijakan di kota ini haruslah bisa didasarkan pada kepentingan publik.
Pengelolaan tanah, pengelolaan air, pengelolaan teluk, dan pengelolaan pulau tidak boleh diletakkan atas dasar kepentingan individu.
Pengelolaan itu semua tidak boleh untuk kepentingan satu golongan, tidak boleh untuk kepentingan satu perhimpunan, tidak boleh untuk kepentingan korporasi, tetapi itu untuk kepentingan untuk warga Jakarta semua.
Nikita Mirzani: Gue Umur Berapa Aja Onderdil Tetap Terjaga
Semua untuk semua, Jakarta untuk semua.
Inilah semangat pembangunan yang kita letakkan sama-sama untuk Jakarta.
Bapak ibu sekalian yang saya hormati.
Gubernur dan wakil gubernur tentu menjadi pemimpin bagi semua dan harus menghadirkan keadilan bagi semua.
Namun, jelas kami tegaskan bahwa tekad kita adalah mengutamakan pembelaan yang nyata kepada mereka yang selama ini tak mampu membela dirinya sendiri.
Mengangkat mereka yang selama ini terhambat dalam perjuangan mengangkat diri sendiri.
Bang Sandi tadi sudah mengungkapkan komitmen dan paradigma ke depan tentang rencana pembangunan kota ini.
Bang Sandi sudah jabarkan bagaimana kita bersama-sama membangun dan mengelola kampung, mengelola jalan, sekolah, puskesmas, pasar, angkot, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Seperti kata Bang Sandi, ini adalah satu langkah bersama ke depan memastikan Jakarta yang lebih ramah rimpi untuk semua.
Anies-Sandi Sah Pimpin DKI Jakarta, Akankah Kunjungi Ahok di Penjara? Begini Jawabannya
Untuk itu, izinkan kami mengajak seluruh warga menjadikan usaha, memajukan kota sebagai sebuah gotong royong, sebagai sebuah gerakan, pembangunan kota ke depan gubernur bukanlah sekadar administrator bagi penduduk kota.
Gubernur bukan sekadar penyedia jasa bagi warga yang jadi konsumennya, namun kami bertekad untuk bisa melakukan lebih dari itu.
Kami ingin bisa bekerja bersama dengan warga Jakarta, berkolaborasi dengan warga Jakarta sebagai perancang dan pelaku pembangunan.
Dalam pepatah Banjar dikatakan, Salapik sakaguringan, sabantal sakalang gulu, satu tikar tempat tidur, satu bantal penyangga leher.
Kiasan ini bermakna hubungan yang erat antarelemen masyarakat.
Saling setia dan saling mendukung sama lain.
Dulunya Langsing, Aktris Korea Ini Justru Dituntut Untuk Jadi Gemuk, Penyebabnya . . . .
Saudara-saudara sekalian.
Inilah Jakarta yang akan kita bangun bersama-sama lima tahun ke depan.
Selain itu, kami juga mengajak kepada seluruh elemen kepemimpinan di Kota Jakarta, mulai dari jajaran pemerintah daerah, para wakil rakyat, pemimpin lembaga pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum, mari kita memiliki tekad yang sama, yaitu mari kita sama-sama hibahkan hidup kita kepada warga Jakarta, bukan sebaliknya.
Jangan berbalik menjadi menyedot dari kota dan warganya untuk dibawa pulang ke rumahnya, tapi hadirlah untuk menghibahkan waktu, tenaga, pikiran, keringat untuk kemajuan Kota Jakarta.
Sebuah kearifan lokal dari Minahasa mengingatkan kita.
Si tou timou tumou tou, manusia hidup untuk menghidupi orang lain, menjadi pembawa berkah bagi semua.
Sebuah pengingat bagi semua manusia, namun terutama bagi para pemimpin.
Terus Mendapat Hujatan, Bastian Steel: Semakin Dibilang Kayak Kerak Telor, Semakin Semangat Gue!
Saudara-saudara, izinkan dalam kesempatan ini, kita semua memastikan, kami ingin memastikan, dan saya akan ucapkan pula nanti saat sidang paripurna di DPR, kata-kata yang diucapkan seorang tokoh Betawi.
Kata-kata ini terpatri dalam patungnya, yang patungnya terpasang di Monas sana.
Kalimatnya, "Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat".
Inilah sepatutnya harus menjadi dasar untuk memerintah.
Pemerintah yang tidak mempedulikan atau menghargakan kemauan rakyat, sudah tentu tidak bisa mengambil aturan yang sesuai dengan perasaan rakyat.
Setuju dengan pernyataan itu, saudara-saudara sekalian?
Itu adalah kalimat yang diungkapkan salah satu putra terbaik betawi, Mohammad Husni Thamrin.
Mohammad Husni Thamrin mengatakan itu dan kalimat itu terpatri di Monas sana.
Saya membayangkan orang yang kerja di kota ini baca kalimat ini.
Renungkan, resapi, dan laksanakan.
Bagi semua yang mengatasnamakan rakyat Jakarta, ingat kata-kata Husni Thamrin.
Jalankan kalimat itu.
Soal Pelakor, H Mukhlis Klarifikasi Peristiwa Itu Tidak Terjadi
"Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat".
Saudara-saudara semua, perjuangan kita ke depan adalah perjuangan untuk mewujudkan gagasan, kata, dan karya yang selama ini telah kita tekadkan.
Kita ingin lakukan tiga-tiganya.
Membawa gagasan, membawa kata-kata, dan membawa kerja.
Jadikan sebagai satu rangkaian, gagasan, kata, kerja.
Dengan begitu, kita ingin Jakarta maju, Jakarta jadi bagian kota modern yang diperhitungkan dunia, tapi jadi akar yang kuat di dalam tradisi kebudayaannya.
Dengan memohon pertolongan kepada Yang Maha Memberi Pertolongan, mari kita bersama berikhtiar mewujudkan Jakarta yang maju setiap jengkalnya, yang bahagia setiap insan di dalamnya.
Semoga Allah SWT membantu ikhtiar kita.
Dan dalam kaitan itu saudara sekalian, izinkan saya sebelum menutup, sebelum menutup sambutan ini, membacakan sebuah pantun untuk warga Jakarta.
Wanita Hamil Ini Kelelahan Berjalan, yang Dilakukan Sang Suami Bikin Netizen Iri!
Bekerja giat di Kali Anyar
Mencuci mata di Kampung Rawa
Luruskan niat teguhkan ikhtiar
Bangun Jakarta bahagiakan warganya
Cuaca hangat di Ciracas
Tidur pulas di Pondok Indah
Mari berkeringat bekerja keras
Tulus ikhlas tunaikan amanah
Semoga Allah SWT memudahkan ikhtiar kita, membukakan jalan-jalan yang sekarang sempit, memudahkan menemukan mencari solusi baru, menjauhkan dari segala macam fitnah, menjadikan setiap wilayah kota ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, menurunkan keberkahan keberkahan bagi setiap warganya, memberikan kebahagiaan kepada seluruh insan di kota ini.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Tiada usaha, tiada kekuatan, dan daya upaya selain dengan kehendak Allah.
Semoga ikhtiar ini selalu dimudahkan, semoga ikhtiar ini dapat selalu dituntaskan, dan insya Allah keberkahan diberikan kepada kita semua.
Wallahu muwafiq ila aqwamith thoriq, billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Seks Jadi Aktivitas Terlarang Sebelum Bertanding Buat Atlet Profesional, Ternyata Ini Alasannya
Kritikan para netizen ini pun mendapatkan tanggapan dari akun Twitter pendukung Anies Bawedan bernama @SuaraAnies.
Bahkan ia mengicaukan transkrip lengkap pidato ini melalui kicauannya pada Senin (16/10/2017).
"Dari pidato hampir lima halaman, yang diributin malah SATU kata pribumi. Gw sih enggak suka baca sepotong2, apalagi diplintir keluar dari konteksnya. Kalau kamu? :)" kicau akun @SuaraAnies.
Tak hanya itu juga, akun ini juga mengicaukan teks pidato yang bisa dibaca di sebuah laman dan bisa diakses oleh banyak orang di internet.
"Teks lengkap pidatonya bisa dibaca di sini" kicau @SuaraAnies kembali.
(TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)