3 Tahun Mengawal, Ajudan Ini Ungkap Fakta Tersembunyi soal Djarot Saiful Hidayat
Sempat ada kericuhan ketika Djarot masuk ke dalam kawasan masjid tersebut, sampai-sampai Nassyeikh yang saat itu juga ikut mengawal terkena pukul.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Tinwarotul Fatonah
Namun syukurnya, hal-hal yang ditakutkan tidak terjadi pada sore itu.
Setelah keluar pun Djarot juga tidak menunjukkan raut kemarahan atau kekecewaan karena telah mendatangi acara tersebut dan mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya.
"Pas di mobil dia malah ketawa, kata dia aneh saja gitu kan. Sesama umat muslim kok saling menjatuhkan. Itu kan rumah Allah, masa oramg Islam sendiri diusir dikatakan kafir," kata dia.
Djarot sudah masuk mobil bukan berarti tidak ada apa-apa.
Suami Lemas Dengar Kabar Istri Hamil Terlindas Truk Aku Harus Bilang Gimana Sama Anak-anak
Para ajudan masih menunjukkan raut kekhawatiran dan kekesalan, namun semuanya hilang ketika mendengar kata-kata dari Djarot.
"Malam itu, malah Bapak yang nenangin. Bapak yang bilang sudah enggak apa apa, sabar, kita enggak salah kok, biar Tuhan saja yang membalas," tambah dia.
Selama tiga tahun menjabat, ia bisa mendapatkan banyak pelajaran dari Djarot.
Beberapa yang dia ingat dan patut dicontoh dari Djarot adalah ia merupakan sosok yang berani dan sabar.
Menurutnya, Djarot adalah sosok pemimpin yang bisa mengatur emosinya.
Dia mengucapkan terima kasih atas semua kebersamaan selama tiga tahun ini, tak lupa ia juga berdoa untuk kebaikan Djarot.
"Dan untuk Pak Djarot sukses ya Pak di mana pun berada, selalu semangat," kata dia.
Nassyeikh belum tahu apakah dia akan kembali ke satuannya atau tetap mengawal gubernur selanjutnya.
(TribunWow.com/Bima Sandria)