Sosok Dwi Hartanto di Mata Ibunya, 'Anak Saya Nggak Pernah Bohong'
Kisah Dwi Hartanto menjadi viral di dunia maya dalam satu pekan terakhir.
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Kisah Dwi Hartanto menjadi viral di dunia maya dalam satu pekan terakhir.
Mahasiswa doctoral di Technische Universiteit (TU) Delft, Belanda ini jadi buah bibir karena dituding berbohong melakukan kebohongan akademik mengenai capaian prestasinya di luar negeri.
Pria yang lahir 13 Maret 1983 di Madiun itu, besar di Dusun Santan, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Dwi Hartanto merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Sulastri (55) dan almarhum Saryo Kamdani (65).
Semasa kecilnya, ayah Dwi bekerja sebagai buruh tani. Sedangkan ibunya membuka warung makan di rumah.
Usai lulus sekolah dasar di SD Warurejo, Dwi melanjutkan pendidikan di SMP 1 Mejayan.
Tiga tahun kemudian, ia melanjutkan sekolah di SMKN 1 Mejayan jurusan elektronika.
"Setelah lulus SMKN, Dwi melanjutkan kuliah di Jogja di Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind, di Fakuktas Teknik Informatika. Dwi lulus pada tahun 2005," kata Sulastri, ibu kandung Dwi saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/9/2017) siang.
Ancam Akan Dibunuh dengan Cara Digantung, Seorang Ayah Tega Cabuli Anaknya Sejak Usia 9 Tahun
Tak lama kemudian, kata Sulastri, Dwi bekerja sebagai asisten dosen selama setahun.
Setahun kemudian, Dwi melanjutkan kuliah di Belanda.
Di mata ibu kandungnya, Dwi merupakan sosok anak yang tidak pernah berbohong. Sulastri menilai Dwi seorang yang jujur, rajin belajar, dan disiplin.
"Dari dahulu anak saya nggak pernah bohong. Dia juga jujur dan disiplin," kata dia.
Lantaran anak terakhir, jelas Sulastri, Dwi sosok anak yang manja.
Hingga beranjak dewasa, Dwi masih suka tidur bersamanya.