Menyamar Jadi PSK Kapolsek Rochana Pakai Daster dari Dikira Orang Gila hingga Tarifnya Rp 50 Ribu
Anggotanya yang berjaga malam itu sempat mengusir Rochana yang hendak masuk ke kantor lantaran dikira orang gila yang berkeliaran.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Namun semua itu terpaksa dikesampingkan demi tugas mulia.
"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpant. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's ok, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana yang bercita-cita menjadi guru.
"Saya minta rambut saya didandani ala kekinian. Untuk Mira harus mengenakan rambut palsu karena rambutnya pendek. Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpant serta topi itu milik anak saya. Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu, saya pilih pakai daster aja," ungkap warga Kota Pati itu sambil tertawa.
Menyamar pun dimulai
Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) ini bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.
Siap-siap! 9 Drama Korea ini Akan Mulai Tayang Minggu Depan, Mana yang Akan Kamu Tonton Dulu?
Motor matik diparkir di depan lokasi.
Mereka kemudian masuk ke dalam untuk mengawali aksi penyamaran.
Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan. Rochana dan Mira kemudian bergantian memelas merayu kepada seorang PSK yang ada di dalam.
Sampai akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu keluar dari kamar menemui keduanya.
Tak Pernah Beri Jatah Istrinya Selama 10 Tahun Sang Istri Lakukan Hal Mengejutkan Ini di Kamar Mandi
"Kami masuk warung kopi itu sehabis magrib dan sepi. Kami bertemu satu wanita berpakaian seksi. Setelah lama kami utarakan niat, wanita yang sebelumnya mengaku sebagai PSK itu memanggil bosnya," kata Rochana yang lahir di Magelang dan besar di Purworejo itu.
"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan. Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulilah ia tak mengenali saya," imbuh Rochana yang masuk Secaba Polwan tahun 1987 itu.
Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari akhirnya memberikan kode lampu hijau.
Keduanya diterima bekerja dengan syarat harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.