Kondisi Terkini Gunung Agung Masih Kritis, Magma Terus Cari Celah ke Permukaan!
Magma yang ada di Gunung Agung terpantau terus mengalami pergerakan. Status gunung api tersebut pun masih awas hingga saat ini.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Status bahaya Gunung Agung belum diturunkan hingga saat ini.
Gunung api yang masuk kawasan Kabupaten Karangasem, Bali itu pun siap memuntahkan isi perutnya kapan saja.
Sementara itu, saat ini sebagian besar warga sekitar Gunung Agung sudah mencari tempat tinggal sementara yang lebih aman.
• Jangan Panik saat Teman Sebangku di Pesawat Pingsan atau Sekarat, Segera Minta Ini kepada Pamugari!
Adapun, kondisi terkini Gunung Agung terus saja memprihatinkan.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Ir Kasbani MSc menyatakan dari pantauan satelit, di kawah Gunung Agung terjadi rekahan.
Diungkapkannya lebih lanjut, rekahan itu kemungkinan adalah jalur keluarnya fluida atau sejenis cairan dari perut gunung.
• Kalahkan KPK di Praperadilan Setya Novanto, Hakim Cepi Dikenal Punya Sifat Dasar Ini!
"Rekahan bisa dilihat kalau kita berada di atas kawah. Tapi dari informasi satelit memang ada rekahan di dalam kawah. Rekahan itu mungkin digunakan untuk jalur fluida dan asap," jelas Kasbani, Sabtu (30/9), saat ditemui di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem.
Meski begitu, alumni Ilmu Geologi New Zealand University itu pun tak bisa memastikan apakah fluida akan keluar melalui rekahan yang terbentuk tersebut.
"Kita memang tidak tahu persis apakah fluida atau asap memang lewat rekahan itu. Yang jelas, rekahan ada di dalam kawah. Artinya ada saluran untuk fluida, termasuk embusan asap yang di dalamnya mungkin ada uap air atau gas," ucapnya.
• Kesaksian Pemangku Adat yang Daki Gunung Agung di Masa Kritis, Tak Yakin Akan Meletus
Sementara itu, dijelaskannya lagi, rekahan tidak muncul hanya di satu titik.
"Ada beberapa titik rekahan yang terlihat seperti satu garis. Ini kan di dalam kawah, kawah itu kan zona lemah, sehingga di mana pun itu (rekahan) bisa terjadi. Fluida bisa lewat rekahan, apakah itu uap atau gas bisa lewat di situ," paparnya.
"Perkiraan dari analisis melalui satelit, panjang rekahan 80 meter dan lebarnya 900 meter. Garis rekahan mengarah ke timur laut dan barat daya," tambahnya lagi.