Breaking News:

Kesaksian Pengungsi Gunung Agung 1963: 'Jam 6 Pagi Tak Ada Matahari Sama Sekali'

Sejak status Gunung Agung ditetapkan menjadi awas pada Jumat (22/9/2017), sudah 144.489 jiwa warga yang tinggal di zona merah mengungsi.

Editor: Galih Pangestu Jati
KOMPAS.com/Ira Rachmawati
Jero Mangku Suwenten (75), pengayah di Pura Besakih dan menjadi saksi besarnya letusan Gunung Agung pada tahun 1963. 

Jero Mangku Suwenten dan keluarga kembali ke rumahnya setelah suasana aman.

Selama tujuh keturunan, keluarganya menjadi pengayah di Pura Besakih yang berada di radius 6 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Pengayah bertugas untuk mempersiapkan jika ada masyarakat yang bersembayang di Pura Besakih. "Rumah saya di sana. Lihat kan ada rumah-rumah di lereng Gunung Agung. Itu di sana," katanya sambil menujuk arah Gunung Agung.

Saat status Gunung Agung meningkat, dia dijemput oleh keluarganya untuk tinggal di rumah anaknya yang berjarak 12 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Ketika cuaca cerah dan Gunung Agung terlihat jelas seperti pada Jumat (29/9/2017), ia mengajak anak dan cucunya ke pos pemantau dan menceritakan peristiwa yang ia alami pada tahun 1963 lalu.

"Sekarang hanya perlu menunggu dengan sabar. Dulu banyak korban karena tidak ada teknologi seperti sekarang. Tiba-tiba meletus saja. Ada pertanda tapi kita tidak menyadari. Saya bilang ke keluarga dan kerabat ikuti kata petugas. Jangan dilanggar mereka yang lebih tahu ilmunya," kata perempuan yang masih terlihat sehat di usianya yang sudah senja.

Dia juga menyakini jika Gunung Agung akan memberikan kebaikan untuk masyarakat Bali. "Sekarang kita kasih kesempatan kepada Gunung Agung untuk sendiri. Saya meyakini Ida Sanghyang Widhi Wasa akan melindungai semuanya," pungkasnya. (Kompas.com/Ira Rachmawati)

Berita ini telah diterbitkan oleh Kompas.com dengan judul "Kisah Pengungsi Gunung Agung 1963: Gelap dan Kami Ngungsi Bawa Obor"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung AgungBaliMadura
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved