Inilah Kisah Hidup Ahmad Yani, Jejak Karir Hingga Kematian Tragis Sang Pahlawan Revolusi
Jenderal Achmad Yani merupakan sosok yang tak pernah dilupakan oleh bangsa, kematiannya menjadi alarm bagi generasi penerus senantiasa isi kemerdekaan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Setahun kemudian ia pulang dan dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta.
Saat itu Yani menjadi anggota staf Umum untuk Abdul Haris Nasution.
Di Markas Besar Angkatan Darat, Yani menjabat sebagai Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat untuk Organisasi dan Kepegawaian.
Pada bulan Agustus tahun 1958, ia memerintahkan Operasi 17 Agustus terhadap Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia pemberontak di Sumatera Barat.
Pasukannya pun berhasil merebut kembali Padang dan Bukittinggi dari tangan pemberontak.
Atas keberhasilan tersebut, ia kemudian dipromosikan menjadi wakil kepala Angkatan Darat ke-2 staf pada 1 September 1962 dan kemudian Kepala Angkatan Darat stafnya pada 13 November 1963.
Saat itu secara otomatis Yani menjadi anggota kabinet, menggantikan Jenderal Nasution.
Akhir Hayat Achmad Yani
Pada dini hari 1 Oktober 1965, Gerakan 30 September mencoba untuk menculik tujuh anggota staf umum Angkatan Darat.
Sebuah tim dari sekitar 200 orang mengepung rumah Yani di Jalan Latuhahary No. 6 di pinggiran Jakarta Menteng, Jakarta Pusat.
Para penculik itu berdalih kepada Yani bahwa ia akan dibawa ke hadapan Presiden Soekarno.
Achmad Yani kemudian meminta waktu untuk mandi dan berganti pakaian.
Namun, para penculik itu tidak memberikan izin kepada Achmad Yani untuk melakukan hal tersebut.
Achmad Yani lantas marah dan menampar salah satu penculik dan mencoba untuk menutup pintu rumahnya.
Melihat kondisi tersebut, salah satu penculik kemudian melepaskan tembakan, dan membunuh Achmad Yani.
Tubuhnya kemudian diseret, dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa pergi.
Tiga hari kemudian barulah diketahui, jasad Ahmad Yani berada di kawasan Lubang Buaya bersama dengan mayat perwira militer lainnya.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)