Inilah Kisah Hidup Ahmad Yani, Jejak Karir Hingga Kematian Tragis Sang Pahlawan Revolusi
Jenderal Achmad Yani merupakan sosok yang tak pernah dilupakan oleh bangsa, kematiannya menjadi alarm bagi generasi penerus senantiasa isi kemerdekaan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Pasca Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Yani bergabung dengan tentara republik dan berjuang melawan agresi militer Belanda.
Ia membentuk batalion yang dikomandani oleh dirinya dan berhasil memukul mundur Inggris di Magelang.
Yani juga berhasil mempertahankan Magelang saat Belanda hendak mengambil alih kota.
Karena prestasinya tersebut, ia kemudian mendapat julukan sebagai "Juruselamat Magelang".
Selain itu, Yani juga memprakarsai serangkaian serangan gerilya yang diluncurkan pada awal 1949 untuk mengalihkan perhatian Belanda.
Sementara Letnan Kolonel Soeharto saat itu dipersiapkan untuk Serangan Umum 1 Maret yang diarahkan pada Yogyakarta.
Belanda yang kalah, akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia.
Setelah berhasil dalam berbagai serangan di Magelang dan Yogyakarta, Yani dipindahkan ke Tegal.
Pada tahun 1952, ia kembali dipanggil untuk melawan Darul Islam, sebuah kelompok pemberontak yang berusaha untuk mendirikan sebuah teokrasi di Indonesia.
Untuk menghadapi kelompok pemberontak ini, Yani membentuk sebuah kelompok pasukan khusus yang disebut The Banteng Raiders.
Pasukan Darul Islam di Jawa Tengah pun mengalami kekalahan dan akhirnya berhasil ditumpas sepenuhnya.
5 Fakta Isu Kebangkitan PKI Menurut Survei SMRC, Sebut Jokowi-Prabowo hingga Mobilisasi Politik
Belajar ke luar negeri
Pada Desember 1955, Yani berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar di Komando dan Staf Umum College, Fort Leavenworth, Texas.