Isu 5000 Senjata Ilegal Kian Memanas, Berikut Ini Kronologi dan Tanggapannya
Zulkifli menambahkan, memiliki satu senjata tanpa izin saja dapat dikenakan pidana, apalagi kalau 5.000 senjata.
Editor: Yudie
TRIBUNWOW.COM - Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait adanya institusi yang berusaha mengimpor senjata alias ilegal berbuntut panjang.
Terlebih nama Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ikut tersebut dalam pernyataan Gatot.
Jumlah senjata yang diselundupkan juga terbilang tak sedikit.
Diduga ada 5.000-an senjara yang masuk secara ilegal.
(Baca: Inilah 5 Layanan yang Ditawarkan Situs Nikahsirri.com: Lelang Perawan hingga Sumpah Pocong)
Pernyataan ini pun membuat publik menerka-nerka dan berspekulasi liar.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Berikut ini tanggapan-tanggapan mengenai dugaan penyelundupan senjata tersebut.
1. Berawal dari kicauan di Twitter
Pernyataan Gatot ini pertama muncul di permukaan lewat unggahan Twitter radio Elshinta.
Dalam kicauan tertanggal 22 September 2019, Sabtu pukul 12.42 WIB, Twitter radio Elshinta mengungkapkan, Panglima TNI menyebut ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5.000 senjata secara ilegal.
Namun, tidak ada informasi rinci mengenai institusi yang dimaksud dan jenis senjata yang akan didatangkan.
"Panglima TNI menyebutkan ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5 ribu senjata secara ilegal. (ros)," kicau radio Elshinta
Unggahan tersebut sontak membuat geger dunia maya.
Tercatat ada 496 komentar, 1.946 retweets dan 1,677 likes dari netizen menanggapi kicauan radio Elshinta ini.