Breaking News:

Peringati 1 Muharram 2017: 7 Tradisi yang Kerap Dibilang Musyrik Saat Malam Satu Suro

Untuk mempertingati 1 Muharram tahun baru bagi kalender Hijriyah. Berikut 7 tradisi yang kerap dibilang musyrik saat malam Satu Suro.

Editor: Tinwarotul Fatonah
Tribunnews
Tradisi Kungkum 

Orang Jawa yakin dengan melakukan ruwatan kesialan dalam hidupnya akan hilang.

4. Kirab Kebo Bule

Kirab Kebo Bule
Kirab Kebo Bule (Tribun Style)

Kirab Kebo Bule adalah tradisi yang dilakukan Keraton Kasunanan Surakarta.

Setiap tahunnya ketika satu suro sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kyai Slamet diarak ke jalan.

Kerbau ini termasuk pusaka penting milik keraton Solo yang merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.

Kirab itu sendiri berlangsung tengah malam, biasanya tepat tengah malam, tergantung “kemauan” dari kebo Kyai Slamet.

Saat kirab itu, orang-orang berjalan mengikuti kirab, saling berebut dan berusaha menyentuh tubuh kerbau.

Orang-orang juga berusaha mengambil kotoran kerbau.

Bagi mereka berebut kotoran tersebut itu sebagai tradisi ngalap berkah atau mencari berkah.

5. Ngumbah Keris

Ngumbah Keris
Ngumbah Keris (Tribun Style)

Ngumbah Keris adalah tradisi membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, ritual ini menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya waktu tertentu, misalnya malam satu suro.

6. Lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk)

Lek-lekan
Lek-lekan (teraswarta.com)

Lek–lekan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh warga di kampung.

Biasanya ada yang sekadar berkumpul dan tidak tidur semalam suntuk di pos ronda atau hanya mengobrol di depan rumah atau makan-makan di gang.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
MuharramSuroSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved