Breaking News:

Dituduh Gelar Acara PKI, Begini Kronologi Mencekam YLBHI Dikepung Massa Hingga Lukai Polisi!

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikepung ratusan orang pada Minggu hingga Senin dini hari.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Situasi di sekitar kantor YLBHI pasca-bentrokan, Senin (18/9/2017). 

Kembali melansir dari Kompas.com, sejumlah polisi terluka akibat bentrokan dengan massa.

"Ada lima anggota yang mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (18/9/2017).

5 Fakta Mayat Cici Ditemukan Nyaris Tak Berbusana di Hotel, Ternyata Ibu Tiri dari Vokalis Band Ini!

Lima anggota tersebut kini pun sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Yang terluka itu ada Pama (Perwira Pertama) dan Kompol," ucap dia.

Selain dari unsur polisi, akibat peristiwa bentrokan tersebut dua orang dari massa aksi mengalami luka-luka. Mereka langsung dilarikan ke RS Tarakan, Jakarta Pusat.

"Kita arahkan untuk ke RS Polri, tapi sejauh ini mereka belum ada (di RS Polri)," kata Argo.

Bocah Ini Hampir Meregang Nyawa Karena Tertancap Colokan Listrik di Otaknya!

Pasca bentrokan itu, polisi mengamankan 22 orang dari massa yang mengepung kantor YLBHI. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat.

Polisi sebut massa mendapatkan info hoaks

Idahm Aziz mengatakan bahwa massa yang mengepung Kantor YLBHI adalah korban hoaks.

"Ya, itu tadi isu yang berkembang, kadang-kadang di medsos hoaks. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak," ujar Idham di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/9/2017) melansir dari Kompas.com.

Idham menambahkan, akibat kesalahpahaman itu membuat massa menggeruduk dan akhirnya mengepung kantor YLBHI.

Ngeri! Seorang Pria Harus Tanggung Malu Gara-gara Kepalanya Terjepit di Bagian Intim Wanita

"(Massa) tidak tahu, lalu berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," ucap dia.

Namun, Idham memastikan meski massa sempat bertindak anarkis, polisi sudah mengendalikannya dan kondisi lokasi sudah kondusif.

"Saya ingin meyakinkan teman-teman, setelah jam 02.10 tadi pagi, situasi sudah bisa kita kendalikan, orang-orang itu sudah kembali semuanya ke tempatnya masing-masing. Jakarta kembali aman, tertib, Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar," kata Idham.

KPK Temukan Pola Licik Baru pada Kasus Korupsi Proyek Pemerintah

Bantahan YLBHI

Ketua Bidang Advokasi YLBHI, M Insur pun juga membantah jika acara yang digelar tersebut berkaitan dengan PKI.

Melansir kembali dari Kompas.com, pihaknya memang menggelar acara bertajuk 'Asik Asik Aksi' yang isinya adalah rangkaian pagelaran seni dan budaya.

Pembatalan acara tersebut lantaran adanya desakan massa.

Tak Harus Mewah, Begini Cara Laudya Cynthia Bella dan Engku Aleesya Ikrarkan Hubungan Mereka

"Jadi, fokusnya acara semalam itu adalah acara prihatin bahwa polisi turut bubarkan acara diskusi (kemarin), kepolisian yang tunduk pada tekanan massa," kata Isnur dalam konferensi pers di Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Ia mengatakan, dalam acara "Asik Asik Aksi" itu aparat kepolisian ikut mengawasi sejak awal hingga akhir acara.

Selain itu, mereka juga mengetahui materi dan rangkaian acara, karena sudah dikoordinasikan dengan kepolisian sebagaimana YLBHI ingin mengadakan acara pada Sabtu.

Kenapa Samuel Johnson Paling Dicari di Google Hari Ini? Ternyata Gara-gara Sumbangannya pada Dunia

"Seperti sehari sebelumnya juga sama di acara seminar juga kepolisian juga mengetahui acara itu. Jadi, kami sejak Jumat itu sudah berkoordinasi dengan Intel dan Polda pada intinya mereka tidak masalah dengan acara itu karena konsepnya diskusi seminar dan lain-lain gitu," kata Isnur. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)Partai Komunis Indonesia (PKI)Mapolda Metro Jaya
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved