Breaking News:

Dituduh Gelar Acara PKI, Begini Kronologi Mencekam YLBHI Dikepung Massa Hingga Lukai Polisi!

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikepung ratusan orang pada Minggu hingga Senin dini hari.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Situasi di sekitar kantor YLBHI pasca-bentrokan, Senin (18/9/2017). 

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikepung ratusan orang pada Minggu (17/9/2017) malam hingga Senin (18/9/2017) dini hari.

Melansir dari Kompas.com, kejadian ini bermula sekitar pukul 21.30 WIB.

Terpantau puluhan orang tanpa spanduk dan atribut aksi menggelar unjuk rasa di depan Kantor YLBHI.

Mereka berorasi untuk meminta pihak YLBHI menghentikan acara yang digelar di dalam gedung sejak sore.

Amien Rais Dianggap Anak Nakal Sebut Jokowi Pencitraan Soal Bantuan ke Rohingya!

Ratusan orang ini menuduh YLBHI tengah membuat acara yang merupakan sebuah diskusi soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tidak hanya berorasi, mereka juga menuntut untuk masuk ke dalam Kantor YLBHI.

"Ganyang PKI! Ganyang PKI," teriak massa aksi itu.

Massa tersebut terus meneriakkan kata-kata kasar karena pihak YLBHI tidak bisa memenuhi permintaan mereka.

Mimpi Besar Egy Maulana Vikri Kali Ini Bikin Terperanjat!

Namun, jumlah massa pun semakin bertambah banyak dan sementara puluhan aparat kepolisian pun berjaga di dua pintu masuk Kantor YLBHI dengan membawa tongkat, perisai, dan helm pengaman, lengkap juga dengan pelontar gas air mata.

Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur pun mengaku bahwa pihaknya memang tengah menyelenggarakan sebuah aksi bertajuk 'Asik Asik Aksi'.

Namun, sebetulnya acara itu adalah sebuah bentuk kebebasan berekspresi melalui puisi, musik, dan juga stand up comedy yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Penjual Cilok Cantik Hebohkan Dunia Maya, Netizen Ramai-ramai Minta Share Location

Acara itu sendiri memang sengaja digelar sebagai bentuk keprihatinan atas pembubaran acara seminar sejarah Tragedi Kemanusiaan 1965 pada Sabtu (16/9/2017).

Berdasarkan pantauan pada pukul 18.00 WIB, Minggu (17/9/2017), terlihat sejumlah anak muda sedang membacakan puisi.

Disusul dengan penampilan musik dari beberapa musisi seperti Melanie Subono dna juga ada pemutaran video dokumenter mengenai International People's Tribunal di Den Haag, Belanda.

Komplit! Timnas U-19 Indonesia Sabet Juara Ketiga, Egy Maulana Vikri Dinobatkan Sebagai Top Scorer!

Mahasiswa, aktivis, pengacara publik dan lansia yang menjadi klien YLBHI hadir dalam acara pagelaran seni tersebut.

Sekitar pukul 23.00 WIB, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Aziz mendatangi Kantor YLBHI untuk berkomunikasi dnegan massa aksi dan meminta agar unjuk rasa dilakukan dengan tertib.

Ia juga meyakinkan massa bahwa kegiatan dalam YLBHI tersebut tidak berkaitan demgan kegiatan komunis ataupun PKI.

Kapolda pun meminta agar masalah tersebut diselesaikan dengan komunikasi yang santun dan tidak mengintimidasi.

Mulan Jameela Naik Ojek Online, Bukannya Dipuji Justru Panen Hujatan

Setelah itu Kapolda meminta utusan massa untuk menemui dirinya dan melakukan dialog dengan pihak YLBHI.

Sekitar pukul 24.00 WIB, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto masuk ke dalam gedung dan bertemu dengan Direktur YLBHI Asfinawati serta beberapa perwakilan.

Setelah itu, Suyudi menemui massa aksi untuk menegaskan bahwa tidak ada kegiatan menyangkut PKI di kantor YLBHI. Dia pun meminta massa membubarkan diri.

Namun, imbauan itu tidak digubris.

Jasad Pawang Supriyanto yang Diterkam Buaya Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya!

Pada pukul 24.48 WIB, massa masih mengepung Kantor YLBHI. Mereka terus berteriak dan memaksa untuk masuk ke dalam Kantor YLBHI. Bahkan, massa sempat melemparkan batu dan botol kaca ke arah halaman gedung.

Sekitar pukul 01.21 WIB, massa aksi bertindak semakin beringas. Mereka melemparkan batu ke arah kantor YLBHI dam membuat kaca-kaca pecah.

Bentrokan pun tidak dapat dihindari dan polisi berusaha untuk menghalau massa yang mengepung YLBHI.

Massa kemudian melempari polisi dengan batu dan botol beling.

Ternyata Posisi Kaki Bisa Tunjukkan Sifat Asli dan Apa yang Sedang Dipikirkan! Perhatikan Baik-baik!

Mobil water cannon yang disiapkan petugas kemudian maju dan menyemprotkan air. Petugas juga menembakkan gas air mata.

Suasan mencekam pun terjadi di dalam Kantor YLBHI. Lebih dari 100 orang tertahan di dalam gedung berlantai tiga itu.

Suasana panik dan histeris dirasakan oleh semua orang. Bahkan, ada seorang perempuam yang pingsan.

Situasi tersebut berlangsung hingga pukul 03.34 WIB. Massa yang bentrok dengan aparat di samping YLBHI dan Jalan Diponegoro dapat dipukul mundur.

Dari Tanam Cabai Hingga Pengen Mobil, 4 Artis Ini Punya Keinginan Unik Saat Lagi Ngidam!

Setelah tidak ada lagi kepungan massa, polisi mengevakuasi orang-orang yang berada di dalam Kantor YLBHI. Terlihat wajah mereka cemas, ketakutan, dan kelelahan.

Perempuan dan lansia dievakusi terlebih dulu menuju dua truk polisi yang terletak tidak jauh dari kantor YLBHI. Setelah itu menyusul beberapa staf YLBHI.

Menurut informasi, mereka dibawa ke dua titik, yakni Polda Metro Jaya dan kantor Komnas HAM.

Proses evakuasi tidak semulus yang direncanakan. Beberapa kali rombongan harus berhenti, menunggu keadaan aman.

Saddil Ramdani Tunjukkan Aksi Kontroversional, Bapak Asuh Ungkapkan Fakta Mengejutkan!

Pasca-bentrokan, aparat kepolisian mengamankan sejumlah orang. Sekitar empat orang yang diduga dari pihak massa pengepung YLBHI diamankan polisi.

Akibat bentrokan ini pun 5 polisi dikabarkan luka-luka.

Kembali melansir dari Kompas.com, sejumlah polisi terluka akibat bentrokan dengan massa.

"Ada lima anggota yang mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (18/9/2017).

5 Fakta Mayat Cici Ditemukan Nyaris Tak Berbusana di Hotel, Ternyata Ibu Tiri dari Vokalis Band Ini!

Lima anggota tersebut kini pun sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Yang terluka itu ada Pama (Perwira Pertama) dan Kompol," ucap dia.

Selain dari unsur polisi, akibat peristiwa bentrokan tersebut dua orang dari massa aksi mengalami luka-luka. Mereka langsung dilarikan ke RS Tarakan, Jakarta Pusat.

"Kita arahkan untuk ke RS Polri, tapi sejauh ini mereka belum ada (di RS Polri)," kata Argo.

Bocah Ini Hampir Meregang Nyawa Karena Tertancap Colokan Listrik di Otaknya!

Pasca bentrokan itu, polisi mengamankan 22 orang dari massa yang mengepung kantor YLBHI. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat.

Polisi sebut massa mendapatkan info hoaks

Idahm Aziz mengatakan bahwa massa yang mengepung Kantor YLBHI adalah korban hoaks.

"Ya, itu tadi isu yang berkembang, kadang-kadang di medsos hoaks. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak," ujar Idham di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/9/2017) melansir dari Kompas.com.

Idham menambahkan, akibat kesalahpahaman itu membuat massa menggeruduk dan akhirnya mengepung kantor YLBHI.

Ngeri! Seorang Pria Harus Tanggung Malu Gara-gara Kepalanya Terjepit di Bagian Intim Wanita

"(Massa) tidak tahu, lalu berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," ucap dia.

Namun, Idham memastikan meski massa sempat bertindak anarkis, polisi sudah mengendalikannya dan kondisi lokasi sudah kondusif.

"Saya ingin meyakinkan teman-teman, setelah jam 02.10 tadi pagi, situasi sudah bisa kita kendalikan, orang-orang itu sudah kembali semuanya ke tempatnya masing-masing. Jakarta kembali aman, tertib, Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar," kata Idham.

KPK Temukan Pola Licik Baru pada Kasus Korupsi Proyek Pemerintah

Bantahan YLBHI

Ketua Bidang Advokasi YLBHI, M Insur pun juga membantah jika acara yang digelar tersebut berkaitan dengan PKI.

Melansir kembali dari Kompas.com, pihaknya memang menggelar acara bertajuk 'Asik Asik Aksi' yang isinya adalah rangkaian pagelaran seni dan budaya.

Pembatalan acara tersebut lantaran adanya desakan massa.

Tak Harus Mewah, Begini Cara Laudya Cynthia Bella dan Engku Aleesya Ikrarkan Hubungan Mereka

"Jadi, fokusnya acara semalam itu adalah acara prihatin bahwa polisi turut bubarkan acara diskusi (kemarin), kepolisian yang tunduk pada tekanan massa," kata Isnur dalam konferensi pers di Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Ia mengatakan, dalam acara "Asik Asik Aksi" itu aparat kepolisian ikut mengawasi sejak awal hingga akhir acara.

Selain itu, mereka juga mengetahui materi dan rangkaian acara, karena sudah dikoordinasikan dengan kepolisian sebagaimana YLBHI ingin mengadakan acara pada Sabtu.

Kenapa Samuel Johnson Paling Dicari di Google Hari Ini? Ternyata Gara-gara Sumbangannya pada Dunia

"Seperti sehari sebelumnya juga sama di acara seminar juga kepolisian juga mengetahui acara itu. Jadi, kami sejak Jumat itu sudah berkoordinasi dengan Intel dan Polda pada intinya mereka tidak masalah dengan acara itu karena konsepnya diskusi seminar dan lain-lain gitu," kata Isnur. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)Partai Komunis Indonesia (PKI)Mapolda Metro Jaya
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved