SMAN 4 Semarang Diguncang Tarian Eksotis, Sosok Paling Beda Ini Jadi Daya Pikat

Ia pun mengaku, hijab yang dikenakan tak menghalangi langkah dia untuk menekuni hobi menarinya.

"Di DC itu bukan tempatnya orang-orang yang nggak pake hijab aja. Yang pake hijab juga bisa berkarya," ujarnya.

"Hijab tuh nggak menghalangi kita buat berseni. Ambil seninya ajalah. Kita profesional juga gimana attitude-nya di atas panggung," lanjutnya.

Senada dengan dia, teman-teman satu tim juga mendukungnya untuk tetap mengenakan hijab saat menari.

Sebagai bentuk dukungan, timnya selalu mengusahan agar kostum yang mereka kenakan sesuai dengan rekannya yang berhijab.

Masih terkait penampilan mereka di malam itu, tujuh putri SMA Negeri 4 ini mengaku banyak mengorbankan waktu belajar untuk persiapan tampil di Magnosomnia.

Meski begitu, mereka tak lalai dengan tugas utamanya sebagai pelajar.

Ketika terpaksa meninggalkan kelas untuk latihan, mereka tak lupa meminjam catatan atau bertanya tugas kepada teman lainnya.

"Kalo acara kaya gini (Pensi Magnosomnia) kita terpaksa ambil jam pelajaran buat latihan. Tapi kalau lomba-lomba di luar, kita latihan setiap hari pulang sekolah," kata seorang anggota.

Tak terbayangkan padatnya jadwal mereka, apalagi beberapa di antaranya masih harus mengikuti les sepulang sekolah.

Namun, mereka mengaku bangga dan puas bisa mempersembahkan yang terbaik hari itu. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)