SMAN 4 Semarang Diguncang Tarian Eksotis, Sosok Paling Beda Ini Jadi Daya Pikat

TRIBUNWOW.COM - Tarian bernuansa romantis dari ekstrakurikuler Modern Dance SMA Negeri 4 Semarang semakin menambah panasnya malam seni Magnosomnia yang digelar pada Sabtu (16/9/2017) kemarin.

Acara yang menyuguhkan berbagai macam kesenian ini berhasil menggembirakan hati anak muda di malam minggu.

Pasalnya, Magnosomnia tak hanya mengundang bintang tamu ternama, tetapi juga menampilkan semua kegiatan ektrakurikuler (ekskul) di SMA Negeri 4 Semarang.

Dari cheerleaders, karate, hingga teater yang menjadi pertunjukkan utama.

Drama musikal yang mengisahkan cinta dari negeri Majapahit adalah satu persembahan dari siswa/i ekskul Teater SMA Negeri 4 Semarang.

Rahasia Tulus Sesungguhnya di Balik Lirik Lagu-lagunya yang Penuh Kiasan dan Sarat Makna!

Tema serta alur cerita yang sangat dekat dengan kehidupan remaja membuat pertunjukkan ini diminati penonton.

Namun, bukan cuma siswa/i Teater saja yang terlibat, drama ini juga diselingi oleh pertunjukkan dari ekskul lainnya.

Ekskul Tari Modern alias Modern Dance misalnya.

Tarian tersebut seketika memecah keheningan penonton yang terbawa suasana cerita dalam drama.

Bagaimana tidak, siswa/i kelas 11 ini berani menyuguhkan tarian gaya vulgar seperti modern dance kebanyakan.

Sadisnya Kehidupan Ibu Kota Jakarta Dapat Dilihat Dari Kelakuan Penumpang KRL Ini

Tak hanya menyuguhkan penampilan yang indah, satu sosok penari pun menjadi sorotan.

Adalah seorang siswi berhijab, satu di antara personil modern dance yang ikut tampil saat itu.

Dia adalah satu-satunya anggota yang mengenakan hijab, namun tetap percaya diri membawakan tarian modern.

Ia pun mengaku, hijab yang dikenakan tak menghalangi langkah dia untuk menekuni hobi menarinya.

"Di DC itu bukan tempatnya orang-orang yang nggak pake hijab aja. Yang pake hijab juga bisa berkarya," ujarnya.

"Hijab tuh nggak menghalangi kita buat berseni. Ambil seninya ajalah. Kita profesional juga gimana attitude-nya di atas panggung," lanjutnya.

Senada dengan dia, teman-teman satu tim juga mendukungnya untuk tetap mengenakan hijab saat menari.

Sebagai bentuk dukungan, timnya selalu mengusahan agar kostum yang mereka kenakan sesuai dengan rekannya yang berhijab.

Masih terkait penampilan mereka di malam itu, tujuh putri SMA Negeri 4 ini mengaku banyak mengorbankan waktu belajar untuk persiapan tampil di Magnosomnia.

Meski begitu, mereka tak lalai dengan tugas utamanya sebagai pelajar.

Ketika terpaksa meninggalkan kelas untuk latihan, mereka tak lupa meminjam catatan atau bertanya tugas kepada teman lainnya.

"Kalo acara kaya gini (Pensi Magnosomnia) kita terpaksa ambil jam pelajaran buat latihan. Tapi kalau lomba-lomba di luar, kita latihan setiap hari pulang sekolah," kata seorang anggota.

Tak terbayangkan padatnya jadwal mereka, apalagi beberapa di antaranya masih harus mengikuti les sepulang sekolah.

Namun, mereka mengaku bangga dan puas bisa mempersembahkan yang terbaik hari itu. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)