Fakta Tentang Sosok Wali Kota Batu Eddy Rumpoko oleh KPK, Miliki Sepak Terjang yang Tak Disangka!
Penangkapan Eddy Rumpoko ini terjadi hanya beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir pada 26 Desember 2017.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Penangkapan Eddy Rumpoko ini terjadi hanya beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir pada 26 Desember 2017.
Melansir dari Kompas.com, Eddy Rumpoko adalah sosok yang menyelesaikan jenjang sekolahnya di Jawa Timur.
Setelah lulus dari SDK ST Xaverius, Surabaya pada 1972, ia kemudian melanjutkan ke SMP Taman Siswa/Taman Dewasa, lalu beranjak ke SMA Negeri 5, Malang.
Nagita Slavina Cerita Kuntilanak di Rumahnya, Kunti Japok Lebih Nakutin
Sebelum dirinya menjadi wali kota, diketahui ia beberapa kali menduduki jabatan direktur utama sejumlah perusahaan seperti PT Unicora Agung, PT Janaka Agung, serta PT Duta Perkasa Unggul Lestari.
Ia juga tercatat sebagai Komisaris Harian Umum Malang Post.
Organisasi
Eddy pun diketahui pernah menjabat dalam Pengurus Daerah Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur, menjadi Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur, serta anggota Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Namanya juga masuk dalam anggota DPP PDI Perjuangan.
Sudah Ditinggal Raisa Nikah, Keenan Pearce Dibilang Netizen Alay Gara-Gara Tulis Soal Cinta
Aktif di bidang lainnya
Pria kelahiran Kota Manado, Sulawesi Utara, 8 Agustus 1960, itu juga aktif dalam bidang olahraga. Ia merupakan perintis berdirinya tim sepak bola PS Arema. Pada Mei 2015, Eddy ditunjuk sebagai anggota Tim Transisi PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Salah satu program yang dilakukan Eddy dalam masa pemerintahannya adalah mendorong pengembangan pertanian organik. Misalnya, alokasi pupuk kimia bersubsidi di Kota Batu kian menurun, sekitar 30 persen. Jika sebelumnya sebanyak 6.000 ton per tahun, pada 2015 menjadi hanya 4.800 ton per tahun.
Usaha pemkot untuk mengangkat sektor pertanian juga dilakukan dengan membeli produk susu peternak sapi perah. Setiap tahun, sebanyak Rp 5 miliar anggaran APBD Kota Batu dialokasikan untuk membeli susu dari peternak. Susu itu lalu dibagikan kepada anak-anak SD di kota itu sebagai makanan tambahan, seminggu sekali.
VIDEO: Gadis Cantik Berhijab Nanyikan Lagu Akad Pakai 5 Bahasa, Ending-nya Makin Romantis