Breaking News:

Terkait Meninggalnya Bayi Debora, LPAI Tuntut Evaluasi Menyeluruh

LPAI berkomitmen melakukan pendampingan terhadap keluarga bayi Debora. Selain itu LPAI juga beranggapan evaluasi menyeluruh perlu dilakukan.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Tribunnews
Bayi Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres 

Adapun, berdasarkan diskusi dengan sejumlah praktisi medis, LPAI menyatakan bayi memang membutuhkan penanganan ekstra terutama saat dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Untuk itu, KPAI berpendapat Pemerintah Indonesia perlu menyediakan sarana kesehatan yang mencukupi kebutuhan bayi.

"Pemerintah perlu meningkatkan kesiapan-kesiapan rumah sakit dalam melayani pasien kanak-kanak," kata Seto Mulyadi.

Lebih detail, dalam kasus bayi Debora, ruangan pediatric intensive care unit (PICU) menjadi hal yang sangat penting.

Pasien Miskin Tak Tertolong Senasib dengan Bayi Debora, No 3 Napasnya Tersengal di Loket RS!

Meski begitu, sarana tersebut pun membutuhkan sejumlah hal penunjang yang lain.

"PICU membutuhkan SDM yang mumpuni, termasuk tersedianya dokter-dokter anak dengan spesifikasi perinatologi dan intensive care. Betapa pun tak mudah, demi kesehatan anak-anak Indonesia, Pemerintah--didukung dunia usaha--tetap harus mengagendakan pengadaan sarana tersebut."

Selain pengadaan sarana di rumah sakit, LPAI juga beranggapan lokasi sarana kesehatan yang mudah dijangkau juga penting untuk dipertimbangkan.

"Pasien, apalagi bayi, tentu perlu penanganan maksimal. Itu tak bisa ditawar-tawar," tambahnya.

Untuk menunjang kesehatan anak-anak di Indonesia, khususnya di ibukota Jakarta, LPAI pun beranggapan evaluasi perlu dilakukan.

"Agar rumah sakit pihak bisa terus meningkatkan kapasitasnya. Sebaliknya, pandangan apriori bisa berakibat kontraproduktif. Anak-anak DKI butuh sarana layanan kesehatan sebanyak dan seberkualitas mungkin." (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)Bayi DeboraRS Mitra Keluarga Kalideres
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved