Sangkaan Bunuh Indria Kameswari, sang Suami Bisa Bebas Gara-gara Hal Ini?
"Sayangnya, kita acap tidak cukup jauh berpikir bahwa kekerasan fisik lelaki bisa dilatarbelakangi oleh...," sepenggal 'Jeritan Hati Lelaki'.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
Reza Indragiri Amriel Pakar Psikologi Forensik yang juga Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)."
Setelah Heboh Identitasnya Terkuak, Kapten Timnas Posting Tentang sang Mama, Ini yang Dikatakannya
Reza menuliskan itu seiring hebohnya pemberitaan soal seorang suami yang tega membunuh istrinya.
Pria itu berinisial AM dan istrinya adalah Indria Kameswari, seorang PNS rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN).
Simpang siur soal motif pembunuhan pun beredar, bahkan yang terbaru rekaman pertengkaran keduanya menjadi bukti.
Kesaksian orang-orang terdekat AM pun kebanyakan mengatakan jika selama ini korban sering berkata kasar pada pelaku, yakni ibu kandung AM, Asyah (67).
Menurutnya, anaknya memang sering mendapat perlakuan kasar dari istrinya.
"Iya, kelihatan kalau depan Emak ya baik, awalnya, tetapi belakangan pernah juga di depan Emak teriak-teriak minta cerai-cerai. Sudah tidak dihargai Akbar. Iya emak bilang kalau kamu deman ya banyak sabar," ungkap Asyah sambil terisak-isak histeris, dilansir dari Tribunnews.com.
Bukan Ashanty! Nikahi Duda, Perlakuan Artis Cantik Ini ke Anak Tirinya Benar-benar Tak Terduga
Dua tahun belakangan bahkan AM mengalami gangguan psikis yang disinyalir karena KDRT.
Asyah pun sempat menemukan surat keterangan yang menyatakan anaknya pernah berobat ke ahli jiwa.
Menurut Reza jika semua ini benar terjadi dan pihak pelaku melakukan kekejian itu karena terpaksa.
Dan juga hukum di Indonesia yang katanya tidak diskriminatif dalam memberlakukan keadilan, maka mungkin AM bisa divonis bebas atau minimal diringankan hukumannya.
Tapi hal ini tentu hanya sebuah catatan Reza mewakili hati para laki-laki yang mengalami KDRT oleh istri, yang terkadang abai dari pandangan masyarakat. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)