Bankir Muda: Kalahkan Inflasi dengan Investasi Sejak Muda
Mulai dari mengelola penghasilan bulanan dengan baik hingga mengetahui cara berinvestasi yang tepat dan menguntungkan.
Editor: Tinwarotul Fatonah
Misalnya, Anda lebih nyaman di deposito, ya tidak masalah.
Namun, biasanya produk deposito susah mengejar inflasi. Bila inflasi 5%, deposito paling 4%. Uangnya enggak berkembang, malah berkurang nilainya terkena inflasi.
Cobalah cari produk yang bisa mengalahkan inflasi. Cuma, produk seperti itu biasanya risikonya juga besar. Naik tinggi bisa 20%-30%. Tapi, saat pasar jelek, modal pokok bisa ikut berkurang.
Prinsip kedua, sebisa mungkin jangan taruh uang di satu keranjang.
Misalnya, kita memiliki gaji Rp 10 juta. Berarti Rp 3 juta untuk ditabung.
Itu jangan di satu produk saja. Ini juga yang kami sarankan pada nasabah.
Kami ada fitur untuk membantu nasabah disiplin investasi, regular investment plan.
Jadi, setiap periode tertentu, dana terdebet otomatis ke produk-produk investasi yang dipilih. Kalau investasi sendiri malah suka lupa.
Lalu, bagian 70% untuk apa?
Sebenarnya 30% itu angka minimal. Soalnya, kalau masih fresh graduate, kebutuhan hidup belum banyak.
Jadi, sebenarnya bisa lebih dari 30% yang ditabung. Makan masih ikut orangtua.
Kecuali statusnya anak kos, mungkin beda cerita. Yang pasti, ada alokasi untuk tabungan atau investasi. Ada juga untuk dana darurat.
Apa persiapan yang perlu dilakukan anak muda supaya merdeka finansial?
Lihat contoh sukses, seperti Bill Gates, Zuckerberg, dan lain-lain.
Mereka semua jeli melihat peluang. Saat ada kesempatan langsung mengambil. Jeli, kreatif dan disiplin.