Kisah Pilu Abah Tarsa Hidup Sebatang Kara di Gubuk Sempit dengan Leher Bengkok
Abah Tarsa (82) berdiri perlahan. Dia melangkahkan kakinya ke dapur yang berada persis di samping gubuk miliknya...
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Tarsa bercerita, sudah empat kali menikah.
Ia memiliki dua orang anak dari istri ketiganya.
Namun mereka sudah meninggal, termasuk istri terakhirnya meninggal 2012 silam.
Dia tidak memiliki saudara.
Hanya ada saudara istrinya yang terkadang menengok keadaan Tarsa.
Sejak saat itu, dia tinggal seorang diri ditemani hewan kesayangannya, seekor kucing.
Untuk bertahan hidup, Abah Tarsa menjadi pemulung barang rongsokan dan menerima belas kasihan orang lain.
Namun, jika mendapat daging, Tarsa tak akan memakannya.
Ia berikan daging tersebut untuk kucingnya.
“Dikasih ke kucingnya, dia (Tarsa) sendiri makan sama garam. Sebelum ngerongsok (pergi cari barang rongsok) dia akan bilang sama kucingnya, 'doain ya ada daging buatmu',” tutur Eulis, saudara istri Tarsa.
Eulis sendiri hanya bisa membantu seadanya.
Pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga sangat pas-pasan untuk menghidupi keluarganya.
Namun dia akan menyempatkan diri mengunjungi Tarsa dan memberi makanan.
Rumah layak
Gubuk Tarsa berada di samping perumahan elite Sweet Antapani Regency atau di belakang SMPN 49 Bandung.