50 Tahun Berumah Tangga, Jusuf Kalla Ungkap Penyesalan pada sang Istri
Wakil Presiden Jusuf Kalla ungkap fakta besar yang membuatnya sangat menyesal pada sang istri.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
Setelah paginya akad nikah di rumah, yang dipenuhi para keluarga, itu hari terindah dalam hidupku.
Aku pertama kali melihatmu, waktu kita di SMA. Kita bersebelahan kelas. Karena kau adik kelasku.
Aku terpesona dengan kesederhanaanmu. Walaupun kau sempat takut tak peduli padaku.
Aku menyukaimu pada detik pertama aku melihatmu.
Tujuh tahun lamanya aku berusaha untuk mendekati dan meyakinkanmu.
Tapi engkau seperti jinak-jinak merpati. Sama dengan nama jalan di depan rumahmu.
Antara mau dan tidak sering membingungkan tidak jelas.
Aku bersabar berjuang dengan waktu. Namanya pacaran tapi kurang asyik seperti teman teman saya lainnya.
Ke mana-mana kau dikawal oleh adik-adikmu kayak Paspampres saja.
Walaupun aku punya vespa tapi kamu enggak pernah mau dibonceng.
Selama tujuh tahun kita hanya sekali nonton bioskop. Itu pun dengan teman-temanmu. Sehingga untuk bisa memegang tanganmu saja, sangat sulit.
Tapi kutahu hal yang sulit biasanya berakhir manis. Akar budaya kita memang berbeda, antara Bugis dan Minang.
Orangtuamu terkadang khawatir karena engkau anak perempuan satu-satunya. Adiknya laki-laki semua.
Orangtuaku pula sering salah mengerti adat Minang. Kenapa perempuan lebih banyak menentukan. Perbedaan yang nyaris menduakan kita.
Kalau ke rumahmu harus siap untuk sabar. Mendengar petuah bapakmu dengan suara yang pelan, seperti guru menasehati muridnya.
