Diindikasi karena Gen Kedua Orangtuanya, 2 Bocah Ini Derita Penyakit Kronis dan Butuh Bantuan
Uli Lisma Dewi (12) dan Haza Afifa (6) terbaring lemah karena mengidap kanker.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Uli Lisma Dewi (12) dan Haza Afifa (6) putri pertama dan kedua pasangan Parianto (34) dan Yeni Marlena (32) warga Afderling Pabrik Gunung Dempo Kota Pagaralam merupakan dua bersaudara yang divonis menderita Thalasemia dan Leukemia saat ini memerlukan uluran tangan para dermawan.
Keduanya saat ini sedang menjalani pengobatan secara rutin di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Kamis (17/8/2017), keduanya terkena kanker tersebut sejak lahir.
Uli anak pertama Parianto ini sudah didiagnosa terkena kanker jenis itu sejak umur 4 tahun, sedangkan Haza Afifa didiagnosa saat umur 3 tahun.
Mirisnya lagi, di tengah kondisi tersebut Parianto beserta keluarganya harus tinggal di perumahan sekolah dan berprofesi sehari-hari sebagai buruh harian lepas di PTPN VII.
Ngeri! Ular Piton Raksasa Masuk ke Dalam Kamar Anak, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Serangan Jantung

Sedangkan sang istri hanya bekerja sebagai penjual makanan di lingkungan sekolah tempat mereka tinggal.
Kepada wartawan, Parianto mengatakan, sakit diderita anaknya merupakan pengaruh kesamaan gen dirinya dan sang istri.
Sehingga harus rutin melakukan pengobatan anak-anaknya seperti transfusi darah bahkan anaknya yang kedua disarankan untuk dilakukan kemoterapi.
Tragis! Meriahnya Lomba Balap Karung Berubah Gaduh, Satu Orang Berlumuran Darah Tewas di TKP
Ia mengatakan, untuk melakukan pengobatan kedua anaknya itu sudah merupakan tanggung jawab mereka selaku kedua orangtua.
Namun dengan kondisi hidup yang pas-pasan seperti ini membuat pengobatan jadi sering terhambat lantaran tidak ada biaya atau ongkos untuk menempuh jarak dari Pagaralam-Palembang yang dalam satu bulan bisa sampai tiga kali.

"Kebetulan kita ada kartu BPJS sehingga untuk biaya perawatan dan obat obatan kita dapatkan secara gratis. Tapi untuk berangkat ke rumah sakit kadang tidak ada," ujar Parianto.
Ditambahkannya, terkadang dirinya harus rela tidak menerima gajinya karena cukup untuk membayar utang kepada tetangga dan keluarga bilamana harus berangkat kerumah sakit.