7 Pahlawan yang Rela Gugur di Usia 20-an Demi Memperjuangkan Indonesia, No 4 Paling Tampan
Pencapaian dari jerih payah sebelum tanggal 17 Agustus 72 silam ini tak akan bermakna jika kamu tak mengenali siapa sosok di balik perjuangan ini.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Kegiatan mengajarnya harus terhenti demi hasrat bergabung dengan pejuang lainnya menentang Belanda.
Gara-gara Ini, Seorang Istri Tanya Apakah Suaminya Akan Poligami, Jawabnya Tak Terduga, Bikin Mewek
Namun sayang, Monginsidi justru mendapati 8 peluru dari Belanda bersarang ditubuhnya saat tak bersedia diajak berunding.
2. Kartini

Wanita inilah sang pendobrak dan pejuang kesetaraan gender (1879-1904)
Buku 'Habislah Gelap Terbitlah Terang' karyanya hingga kini telah melegenda.
Perjuangannya mencerdaskan wanita Jawa kala itu harus terhenti di umur 25 tahun karena sakit preeklampsia seusai melahirkan anaknya.
3. Halim Perdanakusuma (25 tahun)

Yang kita kenal, nama ini kini telah diabadikan sebagai nama sebuah bandara di Jakarta.
Ternyata di balik kegagahan namanya ini tersingkap kisah kepahlawanan yang singkat (1922-1947).
Berpendidikan sebagai navigator dan andil besarnya untuk AURI, Halim ditugaskan memimpin pasukan penerjun di Kalimantan.
Kegagahannya ini harus menyerah dalam kecelakaan pesawat bersama Opsir Iswahyudi di Malaysia.
4. Pierre Tendean (26 tahun)

Sebagai seorang ajudan Jenderal AH Nasution, Pierre Tendean menjadi sosok perwira yang setia (1939-1965).
Dirinya menjadi korban penculikan saat peristiwa 1965 bersama 6 jenderal lain.