5 Fakta Ajudan Jokowi Berasal dari Papua, Cetak Sejarah hingga Kapolri Merasa Tak Seberuntung Johnny
Presiden Joko Widodo telah memilih Kombes Johnny Edizon Isir sebagai ajudan pribadinya.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tito mengungkapkan, Johnny dan tiga ajudan Jokowi lainnya sama-sama berasal dari lulusan Akademi Kepolisian/Militer angkatan 1996.
Selain itu, Johnny adalah penerima penghargaan Adhimakayasa di angkatannya.

Johnny yang ditempatkan di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi dan berhasil mengelola keamanan di kawasan tersebut juga menjadi pertimbangan Tito.
• Terungkap! Ini Alasan SBY Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR Era Jokowi untuk Ketiga Kalinya
"Kalau namanya mencari ajudan bukan hanya masalah kemampuan, tetapi juga ngeklik enggak, satu chemistry enggak. Beliau begitu dihadapkan, langsung, 'Ya saya pilih dia'," kata Tito.
Johnny sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reskrimsus Polda Riau.
Johnny juga pernah menempati sejumlah jabatan, yakni Wakasat Reskrim Polwiltabes Surabaya pada 2008, Wakapolres Surabaya pada 2009, Kapolres Jayawijaya pada 2013 dan Kapolres Manokwari pada 2016.
3. Orang Papua pertama yang menjadi ajudan
Diangkatnya Johnny menjadi ajudan Jokowi menjadi catatan baru dalam sejarah Papua.
Johnny tercatat sebagai orang Papua pertama yang menjadi ajudan Presiden RI.

"Sejarah, (baru) pertama kali orang Papua bisa menjadi ajudan presiden. Pertama juga orang dari Polri ajudan presiden orang Papua," ujar Tito kepada Kompas.com.
Hal ini menurut Tito juga menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi dari Jokowi.
• 4 Fakta Sidang Tahunan di Gedung Nusantara, Jokowi-JK Kenakan Baju Adat hingga Kelakar Ketua MPR
Sebab, Jokowi tidak memandang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam memilih ajudan.
"Saya berpendapat bahwa Presiden (Jokowi) menunjukan nasionalisme beliau. Karena memilih orang dari papua, kedua, yang beragama non-muslim, tiga lagi ajudan beliau kan muslim ya. Ini ada non-muslimnya," ucap dia.