Umat Katolik Pertegas Landasan Negara yang Tepat Bagi Indonesia
Umat Katolik Indonesia ingin mempertegas bahwa para Pendiri Bangsa (Founding Fathers) memang tepat mewariskan Pancasila kepada bangsa Indonesia.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Dalam Konferesi Nasional Umat Katolik Indonesia nanti, Umat Katolik Indonesia ingin mempertegas bahwa para Pendiri Bangsa (Founding Fathers) memang tepat mewariskan Pancasila kepada bangsa Indonesia.
Penegasan ini disampaikan melalui Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia yang diadakan di Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta, Sabtu, (12/8/2017).
Konferesi Nasional (Konfernas) Umat Katolik Indonesia ini akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Antonius Subianto Bunyamin OSC.
Konfernas ini juga akan dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, Menteri Pertahanan Jendral TNI (Purn) Ryamizard Riacudu, serta Menteri Komunikasi, Informasi dan Informatika Rudiantara.
Kondisi Terakhir Prajurit TNI yang Memukul Polisi, Diborgol dan Dirantai hingga Idap Skizofrenia
Konferensi ini diselenggarakan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan didukung semua elemen Katolik se-Indonesia.
Dalam Konferensi ini, ditekankan Pancasila-lah yang dapat menjadi Dasar Negara dan Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia yang sangat multikultur, karena digali dari nilai-nilai luhur Nusantara.
Momentum politik belakangan ini memunculkan konflik, intoleransi, radikalisme antara antara mayoritas dan minoritas, antara muslim dan non muslim, juga antara pendukung Pancasila dan yang menolak Pancasila.
Hal tersebut tentunya memunculkan keprihatinan, kekhawatiran, namun juga harus diakui, hal ini merupakan berkah (blessing in disguise) bagi bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
Konflik-konflik yang terjadi akhir-akhir ini mengingatkan kita atas Perjanjian Luhur bangsa Indonesia yang harus selalu dipelihara dan dijaga.
Kondisi Nasional saat ini membantu kita untuk membuka mata, bangun setelah tidur panjang usai dininabobokan oleh semangat Reformasi.
Geger! Ditemukan Mayat Membusuk dengan Kepala Putus di Semak Belukar, Ini Faktanya!
Berbagai fenomena politik yang muncul, secara tidak langsung juga memertanyakan kembali hakikat Konsensus Dasar Nasional yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD RI 1945.
Ada berbagai gerakan yang ingin merobohkan negara Indonesia dengan cara menghancurkan Pancasila.
Hal itu mengindikasikan hilangnya jati diri bangsa dari generasi-generasi Indonesia,
Untuk itu perlu menyatukan seluruh generasi yang merupakan pewaris dan penerus apa yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa.
Jika Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945 yang merupakan Konsensus Dasar Nasional diabaikan, sudah pasti Indonesia sedang berjalan menuju ke kehancuran.
Musuh bangsa Indonesia bukanlah bangsa sendiri tetapi mereka yang menginginkan negara Indonesia dan Pancasila hancur.
Sudah saatnya momentum kembali ke Pancasila dimulai untuk mengingatkan akan landasan konsensus kita sebagai bangsa.
Terungkap Usai Resign! Satu Kesalahan Najwa Shihab di Awal Kariernya di Metro TV
Oleh karenanya, Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia diadakan untuk menegaskan kembali umat Katolik Indonesia akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perlu diingat motto yang diucapkan oleh Uskup Pribumi Pertama yaitu Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang, Mgr Albertus Sogijapranata SJ, yang mengatakan 100% Umat Katolik merupakan 100% Warga Negara Indonesia.
Oleh karenanya Pancasila adalah anugerah semata dari Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dipelihara, dijaga dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Konferensi ini menjadi sikap tegas bagi Umat Katolik Indonesia untuk mendorong perwujudan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh masyarakat, bangsa dan warga negara Indonesia, seperti yang dikutip dari rilis berita Konferesi Nasional (Konfernas) Umat Katolik Indonesia.
Pancasila harus dikembalikan lagi sebagai falsafah hidup bangsa.
Kita semua sebagai satu bangsa harus terlibat aktif dalam menjaga, memupuk, dan menumbuhkembangkan Pancasila. (TribunWow.com/ Ekarista Rahmwati P.)