Breaking News:

Tak Disangka dari 3 Petunjuk soal Amplifier yang Diyakini Rojali, Ada Bukti Ini

Dalam rilis pengungkapan kasus dan barang bukti di Mapolres Metro Bekasi, Rojali (40) membeberkan tiga petunjuk.

Editor: Tinwarotul Fatonah
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Rojali (40), pendiri sekaligus pengurus atau marbot musala Al Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2017). Ia menjadi saksi kunci kasus dugaan pencurian amplifier dengan MA (30) sebagai tertuduh yang tewas dikeroyok dan dibakar massa, Selasa (1/8/2017). (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso) 

TRIBUNWOW.COM, BEKASI - Sempat tersiar kabar simpang siur jika MA (30) yang tewas dihakimi dan dibakar massa adalah korban salah sasaran.

Alasannya saat itu amplifier yang dibawa MA di Musala Al Hidayah, Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017) lalu hendak diperbaiki.

Bahkan, sempat beredar kabar jika amplifier tersebut adalah miliknya selaku tukang reparasi peralatan sound system.

Namun, Rojali selaku marbot Musala Al Hidayah meyakini amplifier yang dibawa dan ditemukannya dari tas MA setelah dilakukan pengejaran adalah inventaris atau milik musala yang dijaganya.

5 Fakta Tersangka Pembakar Zoya di Bekasi, Pengakuan Penyesalan hingga Pekerjaannya

Dalam rilis pengungkapan kasus dan barang bukti di Mapolres Metro Bekasi, Rojali (40) membeberkan tiga petunjuk.

Sehingga ia yakin amplifier tersebut milik musala yang dijaganya.

Pertama, bentuk potongan ujung kabel yang tersisa dan menempel di belakang amplifier tersebut sama dengan potongan kabel yang tertinggal di musala tempat amplifier itu berada sebelumnya.

Polres Metro Bekasi menunjukan sejumlah barang bukti kasus pencurian amplifier musala yang diduga dilakukan MA (30). Kasus tersebut membuat MA tewas dihakimi dan dibakar massa di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017)
Polres Metro Bekasi menunjukan sejumlah barang bukti kasus pencurian amplifier musala yang diduga dilakukan MA (30). Kasus tersebut membuat MA tewas dihakimi dan dibakar massa di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017) (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

"Kabelnya ini dalam posisi terputus. Kalau orang mau servis biasanya dibuka bautnya pakai obeng. Jadi, kabel di ampli yang putus ini dengan kabel putusannya di musala sangat sama," ujar Rojali sembari mengangkat barang bukti amplifier dan potongan kabel yang menempel di belakangnya.

Kedua, selain kesamaan merek dan tipe, nomor seri identitas barang yang tertera di bagian belakang amplifier itu cocok dengan nomor seri di kartu garansi.

Sebab, ampillifier tersebut belum lama dibelinya.

Najwa Shihab Pamit, Metro TV Siapkan Acara Pengganti Mata Najwa

Lantas, Rojali memperlihatkan kertas garansi dengan kesamaan nomor seri yang tertera di amplifier itu.

Petunjuk ketiga adalah yang paling menguatkan dan meyakinkan Rojali jika amplifier yang dibawa MA berasal dari Musala Al Hidayah.

Yakni, terdapat bercak tahi atau kotoran burung gereja yang mengering dan menempel di permukaan atas amplifier tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BekasiRojaliMasjid Al Hidayah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved