4 Hormon yang Bikin Permpuan Lebih Terpikat Pria Nakal dan Jahat
Di balik ketertarikan perempuan pada bad guy ternyata terdapat alasan ilmiah yang memang ada di sistem tubuh kita.
Editor: Tinwarotul Fatonah
Kencan tak terlupakan, pujian-pujian memabukkan, dan perhatian yang manis bisa membuat otak melepaskan hormon dopamin.
Dopamin adalah hormon yang menimbulkan efek puas pada otak.
Hormon ini bisa 'meledak' dengan lebih dasyat jika dipicu oleh sesuatu yang tidak rutin dan tak terjadwal.
Ini menjelaskan mengapa hubungan dengan pria 'jahat' membuat hormon dopamin bisa meledak-ledak.
Jika hari ini kita disakiti dan tidak dihiraukan, besok kita bisa disayang-sayangi dengan begitu baik.
Hal ini membuat otak memproduksi hormon dopamin yang membuat kita merasa sangat puas.
Makin kita tak bisa menduga kapan hal baik akan terjadi, makin memuaskan pula rasanya ketika hal itu datang.
Itulah yang terjadi pada hubungan tak sehat. Walau pria bisa sangat jahat dan menyakiti kita.
Bila ia kembali dan berbuat baik lagi, otak akan merasa puas sehingga secara tak sadar sulit bagi kita untuk lepas dari pria jahat ini.
Mengeluh Sakit saat Buang Air Kecil, Ternyata yang Dialami Bocah 8 Tahun Ini. . .
2. Oksitoksin
Hormon oksitoksin sering disebut sebagai hormon cinta dan sentuhan. Hormon ini mengikat pasangan dan paling sering muncul ketika berhubungan seks.
Ketika perempuan sudah melakukan hubungan seks dengan pria, ia tak hanya menyatu secara fisik namun juga secara psikologis dan emosional.
Tingkat kesatuan ini lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki.
Bad guy biasanya memiliki emosi labil dan mereka cenderung spontan. Karena itu, biasanya mereka memiliki fantasi seks yang lebih liar dan unik.