Pilu! Bekas Siswa Berprestasi Ini Terpaksa Dipasung Pasca Orangtuanya Bercerai!
Di tengah rumah panggung sederhana yang berdiri di tanah rawa di kawasan pemukiman padat, Jumiati duduk dalam ketidakberdayaan.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
"Pas ditanya, 'mau ke mana?'. Dia jawab 'ada Abah, Ibu (tiri) di sana'," lanjut Sarnin mengutip ucapan Jumiati.
Ema, kakak sepupu Jumiati mengatakan, adiknya akan marah dan mengamuk bila meminta uang tak langsung dipenuhi.
Ia lebih sering marah sama ibunya. Namun hal itu tidak akan diingat Jumiati, ketika ia dalam kondisi normal.
Ia menduga adiknya tersebut depresi.
"Tapi entah karena apa. Dia ini pendiam sebenarnya," ungkap Ema.
Siswa Berprestasi
Sarnin mengatakan, selain pendiam, semasa sekolah anaknya tergolong cerdas.
Dari SD sampai SMK ia selalu mendapat ranking.
"Dia menerima beasiswa. Mengaji pintar, buat kaligrafi pintar," ujar Sarnin.
Selepas SMA dia daftar kuliah, sebelum pergi ke Palangka Raya untuk menemui ayahnya. Namun, sepulangnya dari ibu kota Kalimantan Tengah itu, ia mulai berubah.
Selain gampang marah dan mengamuk, ia juga terkadang pergi tak pulang ke rumah hingga berhari-hari.
"Pernah sampai sepuluh hari," ucap Sarnin.
Sang ibu pun menceritakan, Jumiati tidak senang dengan perceraian dirinya dan Purwanto ayahnya. Ketika itu terjadi, Jumiati sudah berada di bangku kelas 1 SMP.
Jumiati mengakui anaknya ini dulu memang dekat dengan bapaknya, dan paling terpukul dengan perceraian itu.
"Kami (keluarga) enggak sakit hati. (Tapi) dia sakit hati," ungkap Sarnin.