Breaking News:

Pilu! Bekas Siswa Berprestasi Ini Terpaksa Dipasung Pasca Orangtuanya Bercerai!

Di tengah rumah panggung sederhana yang berdiri di tanah rawa di kawasan pemukiman padat, Jumiati duduk dalam ketidakberdayaan.

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
KOMPAS.com/Budi Baskoro
Keluarga terpaksa memasung Jamiati karena kerap menyakiti orang ketika sedang marah. 

TRIBUNWOW.COM - Di tengah rumah panggung sederhana yang berdiri di tanah rawa di kawasan pemukiman padat penduduk itu, Jumiati (23) duduk dalam ketidakberdayaan.

Kedua kakinya dalam pasungan.

Sarnin (55), ibu Jumiati, menceritakan, anaknya terpaksa dipasung sejak Minggu (23/7/2017).

Keputusan Sepele Ricko Melakukan Hal Ini Berakhir Pengeroyokan dan Harus Kehilangan Nyawa

Anaknya itu kerap mengamuk dan seperti hilang ingatan ketika marah.

Bahkan dia sering jadi sasaran amuk anak ketiganya itu.

Gunakan Bahasa Inggris Ayu Ting Ting Jadi Bulan-bulanan Netizen, Gara-gara Tuliskan Kata Ini

Bukan hanya dirinya, barang-barang seperti jendela kaca, lampu, dan televisi kerap jadi korban amuknya.

Itulah alasan rumah di Jalan Talen, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu tak memiliki jendela dan televisi.

Terakhir yang jadi sasaran amukan Jumiati adalah kakaknya sendiri yang tinggal persis di samping rumahnya.

Saat itu, Jamiati meminta uang Rp 500.000 dan tak diberi. Lalu ia pun mengamuk.

Sejak amukan terakhirnya itu, keluarga tak ingin lagi mengambil risiko. Jumiati terpaksa dipasung.

Menurut Sarnin, perangai suka marah dan mengamuk baru terjadi tiga tahun terakhir.

Itu terjadi setelah Jumiati pulang dari kediaman bapaknya di Palangka Raya.

"Dia pulang, diantar bapaknya ke bus. Sendiri. Datang jam 7 malam, lempar tas, langsung lari," tutur Sarnin pada Kompas.com, Rabu (26/72017) sore.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Tags:
Kalimantan TengahPangkalan BunTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved