3 Poin Tanggapan Jokowi soal Pertemuan SBY-Prabowo yang Sindir Kekuasaan
Pernyataan itulah, yang membuat Joko Widodo memberikan tanggapannya. Berikut ini 3 poin penting yang disampaikan Presiden ke-7 RI ini.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
"Kita memberikan koreksi (yang) sah, dan gerakan seperti ini juga secara moral dibenarkan," ujar SBY.
Tampil Berani Saat Pemotretan, Artis Cantik Ini Langsung Dibilang Mirip Orang Korea!
Usai pertemuan itu, Prabowo juga menegaskan akan pentingnya sebuah kelompok pengawas agar pemerintah tak bisa menyalahgunakaan kekuasaannya.
"Kita harus lakukan check and balances, kekuasaan harus diawasi dan diimbangi," ucap Prabowo.
Pernyataan itulah, yang membuat Joko Widodo memberikan tanggapannya.

Dirangkum oleh TribunWow.com, berikut ini 3 poin penting yang disampaikan Presiden ke-7 RI ini soal perbincangan Prabowo dan SBY yang menyinggung soal kekuasaan.
1. Tidak ada kekuasaan absolut
Melansir dari Kompas.com, pria yang akrab dipanggil Jokowi ini mengatakan jika pemerintahannya tidak memiliki kekuasaan mutlak atau absolut.
Jokowi juga mengingatkan kepada semua pihak untuk menyepakati hasil permusyawaratan yang mufakat.
"Dan perlu saya sampaikan bahwa saat ini tidak ada kekuasaan absolut, kekuasaan mutlak, kan ada pers, ada media, ada juga LSM, ada juga yang mengawasi di DPR," kata Jokowi saat dicegat wartawan usai menghadiri peluncuran program pendidikan vokasi dan industri, di Cikarang, Jumat (28/7/2017).
"Pengawasannya kan dari mana-mana, rakyat juga bisa mengawasi langsung," tambah Jokowi.
Bikin Syok! Sosok Asli di Balik Boneka Mampang Ini Benar-benar Tak Terduga
2. Pemerintah tak bisa terbitkan Perppu seenaknya
Jokowi menegaskan jika Undang-undang atau Perppu harus disepakati bersama oleh pemerintah dan DPR.
Pemerintah tidak bisa menerbitkan UU atau Perppu seenaknya sendiri.